🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 03 Muharram 1437 / 16 Oktober 2015
👤 Ustadz Fauzan ST, MA
📗 Matan Abū Syujā' | Kitab Thahārah
🔊 Kajian 18 | Bab Wudhū - Perkara Perkara Yang Dapat Membatalkan Wudhu
⬇ Download Audio: https://goo.gl/6GlrDZ
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
MATAN KITAB
(فصل) والذي ينقض الوضوء ستة أشياء ما خرج من السبيلين والنوم على غير هيئة المتمكن وزوال العقل بسكر أو مرض ولمس الرجل المرأة الأجنبية من غير حائل ومس فرج الآدمي بباطن الكف ومس حلقة دبره على الجديد.
Perkara yang membatalkan wudhu ada 6 (enam): sesuatu yang keluar dari dua jalan (depan belakang), tidur dalam keadaan tidak tetap, hilang akal karena mabuk atau sakit, sentuhan laki-laki pada wanita bukan mahram tanpa penghalang, menyentuh kemaluan manusia dengan telapak tangan bagian dalam, menyentuh kawasan sekitar anus (dubur) menurut qaul jadid.
〰〰〰〰〰〰〰
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وبعد
Para Sahabat Bimbingan Islam yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu Wa Ta'āla, pada halaqah yang ke-18 ini kita akan membahas tentang "Nawāqidhul Wudhū' (perkara-perkara yang dapat membatalkan wudhū')".
قال المصنف:
((والذي ينقض الوضوء ستة أشياء))
((Dan perkara-perkara yang dapat membatalkan wudhū' ada 6 macam))
Pada hakikatnya para ulama membahas lebih dari 6 perkara tentang pembatal wudhū'.
● PEMBATAL PERTAMA ●
قال المصنف:
((ما خرج من السبيلين))
((Apa-apa yang keluar dari 2 jalan))
⇒ Yaitu maksudnya adalah qubūl maupun dubur.
Yang keluar dari qubūl maupun dubur ada 2 kategori;
◆ ⑴ Hal-hal yang keluar dengan wajar
Misalnya: buang air kecil, buang air besar, cairan mani, cairan madzi, cairan wadhi, darah haidh, darah nifas dan buang angin.
Dalil:
• ⑴ Firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟ ۚ وَإِن كُنتُم مَّرْضَىٰٓ أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ أَوْ جَآءَ أَحَدٌ مِّنكُم مِّنَ ٱلْغَآئِطِ أَوْ لَٰمَسْتُمُ ٱلنِّسَآءَ فَلَمْ تَجِدُوا۟ مَآءً فَتَيَمَّمُوا۟
"Dan jika kalian dalam keadaan junub maka bersucilah dan jika kalian dalam keadaan sakit atau buang air atau menyentuh wanita dan kalian tidak mendapatkan air maka bertayammumlah." (Al-Maidah 6)
• ⑵ Hadīts riwayat Bukhāri
سئل ابو هريرة رضي الله عنه عن الحدث قال رضي الله عنه ( فساء أو ضراط )
Ketika Abū Hurairah ditanya tentang (makna) hadats, maka beliau menjawab, "Dia adalah fusāun (buang angin yang tidak bersuara) atau dhurāthun (buang air yang bersuara)."
• ⑶ Hadīts 'Ali radhiyallāhu Ta'āla 'anhu
Tatkala 'Ali radhiyallāhu 'anhu bertanya dengan mengutus seseorang bertanya kepada Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tentang cairan madzi maka Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjawab,
يغسل ذكره ويتوضأ
"Hendaknya dia mencuci kemaluannya dan berwudhū'." (HR. Abū Dawūd, An-Nasāi dan Bayhaqi)
• ⑷ Ijmā' para ulama bahwasanya air mani membatalkan wudhū'.
Dan dalil-dalil lain yang menjelaskan tentang batalnya wudhū' seseorang dari hal-hal yang keluar dari qubūl maupun dubur secara wajar.
◆ ⑵ Hal-hal yang keluar dengan tidak wajar (jarang terjadi)
Misal: keluarnya batu, ulat, belatung, darah wasir (ambeien)
Jumhūr (mayoritas) fuqaha dari kalangan Syāfi'iyyah, Hanāfiyyah dan Hanābilah berpendapat bahwa hal itu semua membatalkan wudhū'.
Kenapa? Karena sesuatu itu keluar dari tempat keluarnya hadats/kotoran sehingga tidak terlepas dia akan keluar bersama kotoran walaupun sedikit.
■ Ada beberapa catatan tambahan yang perlu ditambahkan;
CATATAN TAMBAHAN ⑴
Bagaimana apabila buang angin keluar bukan dari dubur melainkan keluar dari qubūl? Dan ini banyak terjadi di kalangan wanita.
Jawaban:
Hal itu membatalkan wudhū'.
Dalil:
Ijmā', sebagaimana yang dinukil oleh Ibnul Mundzir, Ibnu Hazm, Ibnu Rusyd dan Ibnu Qudāmah.
Berdasarkan keumuman hadits, bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda,
لا تقبل صلاة من أحدث حتى يتوضأ قال رجل من حضرموت : ما الحدث يا ابا هريرة ؟ قال : فساء أوضراط
"Tidak diterima shalat seseorang yang hadats sampai dia berwudhū'."
Kemudian seseorang dari Hadramaut bertanya kepada Abū Hura