- HR. Baihaqi, hasan oleh al-Albani dalam Silsilah al-Ahadits ash- Shahihah, 1243
Bagimu yang berUban
ANJURAN SYARI'AT UNTUK MENJAGA KENYAMANAN ORANG LAIN
⛱ ANJURAN SYARI'AT UNTUK MENJAGA KENYAMANAN ORANG LAIN
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
لَقَدْ رَأَيْتُ رَجُلًا يَتَقَلَّبُ فِي الْجَنَّةِ فِي شَجَرَةٍ قَطَعَهَا مِنْ ظَهْرِ الطَّرِيقِ كَانَتْ تُؤْذِي النَّاسَ
🌴 "Sungguh aku melihat seseorang mendapatkan kenikmatan di surga, karena memotong sebuah pohon di tengah jalan yang mengganggu manusia." [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]
📝 #Beberapa_Pelajaran:
1) Banyaknya pintu-pintu kebaikan, tidak sepantasnya untuk disia-siakan.
2) Keutamaan menyingkirkan sesuatu yang mengganggu di jalan, bahwa hal itu termasuk sebab masuk surga dan hendaklah dilakukan ikhlas karena Allah ta’ala.
3) Surga dan neraka telah diciptakan berdasarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah serta ijma’ ulama.
4) Besarnya pahala menghilangkan gangguan terhadap kaum muslimin secara fisik, maka menghilangkan gangguan yang dapat merusak iman dan takwa tentu lebih besar lagi pahalanya, yaitu dengan megajarkan Al-Qur’an dan As-Sunnah sesuai pemahaman Salaf, dan membantah kesesatan.
Maka termasuk yang sangat mengganggu manusia, baik mereka sadar diganggu atau tidak, adalah beredarnya berbagai pemahaman yang menyimpang dan ajakan-ajakan yang merusak moral, terlebih di masa merebaknya media-media sosial dan mudahnya akses internet di masa ini.
5) Wajib bagi pemerintah muslim untuk menghilangkan gangguan terhadap agama kaum muslimin, yaitu melarang dan menindak para da’i sesat yang mengajak kepada kesesatan.
✅ Asy-Syaikh Ibnul ‘Utsaimin rahimahullahu ta’ala berkata,
والواجب على ولاة الأمور أن يزيلوا الأذى عن طريق المسلمين، أي أن يزيلوا كل داعية إلى شر، أو إلى إلحاد، أو إلى مجون، أو إلى فسوق بحيث يمنع من نشر ما يريد من أي شيء كان من الشر والفساد، وهذا هو الواجب.
🌴 “Wajib atas pemerintah untuk menghilangkan gangguan dari jalan kaum muslimin, yaitu hendaklah mereka menghalangi setiap da’i yang mengajak kepada kejelekan, kesesatan, kegilaan dan kefasikan, dengan melarang mereka untuk menyebarkan kejelekan dan kerusakan yang mereka iginkan, inilah yang diwajibkan.” [Syarhu Riyadhis Shalihin, 2/176-177]
📚 [Disarikan dari Syarhu Riyadhis Shalihin lisy Syaikh Ibnil ‘Utsaimin rahimahullah, 2/175-177]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
💻 Sumber: http://sofyanruray.info/anjuran-syariat-untuk-menjaga-kenyamanan-orang-lain/
══════ ❁✿❁ ══════
➡ Bergabunglah di Channel Telegram Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah ⤵
📮 Join Telegram: http://bit.ly/1TwCsBr
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/sofyanruray.info
🌐 Web: www.sofyanruray.info
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Mutiara_Sunnah
ANJURAN PUASA SUNNAH AYYAAMUL BIIDH (TGL. 13, 14, 15 TIAP BULAN HIJRIAH)
⛱ ANJURAN PUASA SUNNAH AYYAAMUL BIIDH (TGL. 13, 14, 15 TIAP BULAN HIJRIAH)
✅ Sahabat yang Mulia Abu Dzarr Al-Ghifary radhiyallahu‘anhu berkata,
أَمَرَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنْ نَصُومَ مِنَ الشَّهْرِ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ الْبِيضَ: ثَلَاثَ عَشْرَةَ، وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ، وَخَمْسَ عَشْرَةَ
🌴 “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kami untuk berpuasa tiga hari putih pada setiap bulan, (tanggal) 13, 14, dan 15.”
📚 [HR. Ahmad, An-Nasa`i, Ibnu Hibban dan Al-Baihaqi, Ash-Shahîhah: 1567]
══════ ❁✿❁ ══════
➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam ⤵
📮 Join Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/taawundakwah
🌐 Web: www.taawundakwah.com
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
🎬 Youtube: Ta’awun Dakwah
📒 Hastag: #Mutiara_Sunnah
WAKTU TERBAIK UNTUK BERDOA DAN SHOLAT TAHAJJUD
🌙 WAKTU TERBAIK UNTUK BERDOA DAN SHOLAT TAHAJJUD
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ فَيَقُولُ مَنْ يَدْعُونِى فَأَسْتَجِيبَ لَهُ وَمَنْ يَسْأَلُنِى فَأُعْطِيَهُ وَمَنْ يَسْتَغْفِرُنِى فَأَغْفِرَ لَهُ
🌴 “Rabb kita tabaaraka wa ta’ala turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang terakhir seraya berfirman: Siapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku jawab do’anya, siapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku kabulkan permintaannya, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku maka akan Aku ampuni dia.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]
📝 #Beberapa_Pelajaran:
1) Keutamaan berdoa & sholat malam (qiyaamullail); tahajjud & witir, terutama apabila dilakukan di akhir malam.
➡ Allah ta’ala berfirman tentang sifat hamba-hamba Allah yang Maha Penyayang,
وَالَّذِينَ يَبِيتُونَ لِرَبِّهِمْ سُجَّدًا وَقِيَامًا
🌴 “Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri (melakukan sholat) untuk Rabb mereka.” [Al-Furqon: 64]
2) Akhir malam (menjelang shubuh) adalah waktu terbaik untuk berdoa & sholat, hendaklah setiap muslim berusaha untuk bangun dan memperbanyak doa, istighfar, dzikir dan sholat, untuk itu hendaklah tidur di awal malam agar mudah bangun di akhir malam, setelah sholat isya’ jangan lagi berbicara kecuali sesuatu yang penting.
➡ Sahabat yang Mulia Abu Barzah radhiyallahu’anhu berkata,
أنَّ رسولَ الله صلى الله عليه وسلم كان يكرهُ النَّوم قَبْلَ العِشَاءِ والحَديثَ بَعْدَهَا
🌴 “Bahwasannya Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam tidak suka tidur sebelum sholat isya’ dan berbicara setelahnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
3) Sholat malam sudah dapat dikerjakan setelah sholat isya’ sampai sebelum terbit fajar atau masuk waktu shubuh, tidak disyaratkan untuk sholat malam harus tidur terlebih dahulu.
➡ Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,
مِنْ كُلِّ اللَّيْلِ أَوْتَرَ رَسُول اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مِنْ أَوَّلِ اللَّيْلِ وَأَوْسَطِهِ وَآخِرِهِ وَانْتَهَى وِتْرُهُ إلَى السَّحَرِ
🌴 “Setiap malam Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam melakukan sholat witir, baik di awal malam, pertengahannya, atau di akhirnya. Dan berakhir waktu witir beliau sampai waktu sahur.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim]
4) Bagi orang yang khawatir tidak dapat bangun di akhir malam, hendaklah melakukan sholat sebelum tidur.
➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ خَافَ أَنْ لَا يَقُومَ مِنْ آخِرِ اللَّيْلِ فَلْيُوتِرْ أَوَّلَهُ، وَمَنْ طَمِعَ أَنْ يَقُومَ آخِرَهُ فَلْيُوتِرْ آخِرَ اللَّيْلِ، فَإِنَّ صَلَاةَ آخِرِ اللَّيْلِ مَشْهُودَةٌ، وَذَلِكَ أَفْضَلُ
🌴 “Barangsiapa khawatir tidak dapat bangun malam maka hendaklah ia sholat witir di awal malam, dan barangsiapa optimis dapat bangun malam maka hendaklah ia sholat witir di akhir malam, karena sesungguhnya sholat di akhir malam itu disaksikan (oleh para malaikat rahmat), maka itu lebih afdhal.” [HR. Muslim dari Jabir radhiyallahu’anhu]
5) Kewajiban mengimani sifat perbuatan turunnya Allah ke langit dunia setiap malam, dengan cara turun yang sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, tidak sama dengan cara turunnya makhluk. Hendaklah waspada dari dua golongan sesat:
➡ Pertama: Golongan mu’atthilah, yang tidak mau mengimani dan meyakininya.
➡ Kedua: Golongan musyabbihah, yang mengimaninya tapi menyamakannya dengan sifat makhluk.
✅ Adapun Ahlus Sunnah mengimani seluruh sifat-sifat Allah, serta meyakini kaifiyyah-nya sesuai dengan keagungan dan kebesaran-Nya, tidak menyamakannya dengan sifat-sifat makhluk...
💻 Baca Selengkapnya:
🔸 https://www.facebook.com/sofyanruray.info/posts/644169889065830:0
🔹 http://sofyanruray.info/waktu-terbaik-untuk-berdoa-dan-sholat-tahajud/
➡ Bergabunglah di Channel Telegram Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah ⤵
📮 Join Telegram: http://bit.ly/1TwCsBr
📲 Gabung Group WA: 08111377787
🌍 Fb: www.fb.com/sofyanruray.info
🌐 Web: www.sofyanruray.info
📱 Android: http://bit.ly/1FDlcQo
📒 Hastag: #Mutiara_Sunnah
LARANGAN BERLEBIHAN KETIKA MAKAN
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 06 Jumadal Ūlā 1437 H / 15 Februari 2016 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Zuhud Dan Wara'
🔊 Hadits 09 | Larangan Berlebihan Ketika Makan
⬇ Download audio: https://goo.gl/yLkQbx
~~~~~~~~~
وَعَنِ الْمِقْدَامِ بْنِ مَعْدِي كَرِبَ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : "مَا مَلأَ ابْنُ آدَمَ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِ." أَخْرَجَهُ التِّرْمِذِيُّ وَحَسَّنَهُ.
Dari Al Miqdam bin Ma’dikarib radhiyallāhu 'anhu ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
“Tidaklah anak cucu Adam memenuhi suatu tempat yang lebih buruk daripada perutnya.”
(HR at Tirmidzi dan ia menghasankannya)
➖➖➖➖➖➖➖
LARANGAN BERLEBIHAN KETIKA MAKAN
بِسْـــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــــــــــم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Kita masuk pada hadits yang ke-9 dalam Bab Zuhud wal Wara'.
Dari shahābat Al Miqdam bin Ma'dikarib radhiyallahu 'anhu beliau berkata:
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
مَا مَلَأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنٍ
"Tidaklah anak Adam memenuhi suatu tempat yang lebih buruk daripada perutnya."
(HR Tirmidzi dan dihasankan oleh Al Imām At Tirmidzi)
Hadits ini diikhtilafkan oleh para ulama akan keshahihannya;
• Sebagian ulama memandang bahwasannya haditsnya terputus dan tidak shahih.
• Sebagian ulama menghasankan hadits ini.
Adapun maksud dari hadits ini, yaitu bahwasanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menjelaskan,
◆ Seorang Muslim hendaknya tidak makan dengan sekenyang-kenyangnya (sepenuh-penuhnya) tetapi hendaknya dia makan sesuai dengan kebutuhannya.
Allāh Subhānahu wa Ta'āla berfirman:
وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ
"Makanlah dan minumlah, namun jangan berlebih-lebihan."
(QS Al A'rāf: 31)
Seseorang tidak dianjurkan untuk makan sampai sekenyang-kenyangnya tapi secukupnya.
Oleh karenanya, jika seseorang makan sampai perutnya terlalu kenyang, akhirnya:
✓Menimbulkan rasa malas dalam bergerak.
✓Bawaannya ingin tidur terus dan tidak ingin beraktifitas.
✓Sehingga akhirnya otaknya pun buntu (tidak produktif).
Dan ini tidak diinginkan dalam Islam.
Islam menginginkan seorang hamba beraktifitas dan produktif, baik dalam masalah dunia maupun dalam masalah ibadah.
Adaupun kalau sesekali kenyang tidak jadi masalah, sebagaimana dalam hadits disebutkan:
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah menyuruh Abū Hurairah radhiyallahu ta'ala 'anhu untuk minum susu kemudian Abū Hurairah minum lagi, disuruh terus minum lagi sampai akhirnya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Minumlah, wahai Abū Hurairah."
Abū Hurairah berkata:
والذي بَعَثَكَ بِالْحَقِّ ، مَا أَجِدُ لَهُ مَسْلَكًا
"Demi Dzat yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak mendapati jalur lagi dalam perutku."
(HR Al Bukhāri no. 5971)
⇒ Artinya perut Abū Hurairah radhiyallāhu Ta'āla 'anhu sudah benar-benar full.
Para ulama berdalil dengannya bahwasannya sesekali seseorang (boleh) kenyang.
⇒ Kalau mungkin kebetulan ada makanan yang enak atau diundang oleh seorang yang ingin dia hormati, maka dia makan dengan kenyang, tidak jadi masalah.
Tetapi yang menjadi masalah adalah kalau terus-terusan (setiap kali) makan selalu kekenyangan, kalau kenyang saja tidak menjadi masalah.
⇒ Selalu kekenyangan, maka ini tidak benar dan akhirnya menimbulkan:
✓Kemalasan dalam beribadah
✓Syahwat
✓Dan banyak hal-hal yang disebutkan oleh para ulama.
Ingat firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla, "Makan dan minumlah, namun jangan berlebih-lebihan."
Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla,
Kita di zaman sekarang ini diberikan kenikmatan yang luar biasa; kemudahan makanan dengan berbagai jenisnya.
Silahkan seseorang menikmati kenikmatan tersebut, hukum asalnya boleh.
Namun yang dilarang adalah berlebih-lebihan; dari sisi tidak boleh kekenyangan dan dari sisi terlalu sibuk mencari makanan yang istilahnya adalah Wisata Kuliner.
Sesekali saja tidak apa-apa, tetapi (jangan) sampai dijadikan suatu perkara yang terus-terusan (yang) setiap makan harus di restoran sana, harus di restoran sini, sehingga:
✓Waktu habis untuk mencari restoran-restoran tersebut.
✓Uang habis karena harus membeli makanan-makanan yang mewah dan mahal.
Saya katakan hukum asalnya boleh memakan makanan yang lezat, sesekali kenyang tidak jadi masalah.
Yang dilarang oleh syariat adalah berlebih-lebihan; terus-terusan kekenyangan, terus-terusan wisata kuliner.
Ini yang disebut dengan berlebih-lebihan (sedangkan) agama Islam menginginkan suatu yang pertengahan.
خَيْرُ الْأُمُوْرِ أَوْسَطُهَا
"Dan sebaik-baik urusan adalah yang tengah."
(Hadits mauquf)
والله أعلم بالصواب
__________________________
📦 Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
🌐 Website:
http://www.bimbinganislam.com
👥 Facebook Page:
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
📺 TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv
Kaum sodom bangkit lagi
⛔🚼 KAUM SODOM BANGKIT LAGI 🚼⛔
🚻 Dahulu hubungan seksual itu dengan lawan jenis. Itulah hubungan yang normal dan wajar. Bukan SSA (Same Sex Attraction) seperti yang dilakukan kaum homo dan lesbian saat ini. Bahkan saat ini perilaku LGBT (Lesbian, Gay, Bisexual, dan Transgender) terus didukung. Bahkan di Amerika hubungan mereka dilegalkan, nikahnya pun teranggap. Padahal sebenarnya perilaku LGBT sejatinya cuma kebangkitan dari perilaku kaum Sodom dahulu di masa Nabi Luth.
🍃🌅 Nabi Luth Mendakwahi Perilaku LGBT ⚠🔰
🌅 Misi Nabi Luth adalah mendakwahi kaumnya untuk mentauhidkan Allah. Beliau juga mengajarkan kebaikan dan melarang dari kemungkaran.
🔩 Yang beliau ingatkan keras pada kaumnya ketika itu mengenai perilaku mereka yang tidak pernah ditemukan pada masa-masa sebelumnya, yaitu suka sesama jenis. Sebelumnya keturunan Nabi Adam tidak pernah punya ketertarikan pada hubungan seksual semacam itu. Barulah datang masa Nabi Luth, perilaku tidak normal semacam itu dilakukan oleh kaum Sodom. Oleh karena itu, di dalam ayat Al-Qur’an disebutkan,
وَلُوطًا إِذْ قَالَ لِقَوْمِهِ أَتَأْتُونَ الْفَاحِشَةَ مَا سَبَقَكُمْ بِهَا مِنْ أَحَدٍ مِنَ الْعَالَمِينَ ، إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
📖 “Dan (Kami juga telah mengutus) Luth (kepada kaumnya). (Ingatlah) tatkala dia berkata kepada mereka: “Mengapa kamu mengerjakan perbuatan faahisyah itu, yang belum pernah dikerjakan oleh seorangpun (di dunia ini) sebelummu?” Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al A’raf: 80-81)
🎭 ‘Amr bin Dinar menyatakan tentang ayat di atas, maksudnya perzinaan antara sesama lelaki belum ada sebelumnya sampai diperbuat oleh kaum Luth. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
🚫👥 LGBT itu Perilaku Seksual yang Aneh dan Tidak Normal ❗❗
🎓 Al-Walid bin ‘Abdul Malik, Khalifah Al-Umawi pernah berkata, “Seandainya Allah tidak mengisahkan kisah Luth (dan kaumnya, pen.), tentu aku sendiri tak bisa berpikir bagaimana laki-laki bisa main di atas laki-laki (maksudnya: bagaimana mungkin laki-laki bisa berhubungan seks dengan sesamanya).” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
✒ Artinya, Al-Walid tidak bisa membayangkan kenapa bisa ada hubungan percintaan seperti itu. Karena memang hubungan cinta itu seperti itu terbilang aneh. Oleh karenanya, perbuatan kaum Luth disebut melampaui batas sebagaimana dalam ayat,
إِنَّكُمْ لَتَأْتُونَ الرِّجَالَ شَهْوَةً مِنْ دُونِ النِّسَاءِ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ مُسْرِفُونَ
📖 “Sesungguhnya kamu mendatangi lelaki untuk melepaskan nafsumu (kepada mereka), bukan kepada wanita, malah kamu ini adalah kaum yang melampaui batas.” (QS. Al-A’raf: 81)
✏ Dalam ayat lain disebutkan,
أَتَأْتُونَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعَالَمِينَ , وَتَذَرُونَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ بَلْ أَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُونَ
📖 “Mengapa kamu mendatangi jenis lelaki di antara manusia, dan kamu tinggalkan isteri-isteri yang dijadikan oleh Tuhanmu untukmu, bahkan kamu adalah orang-orang yang melampaui batas.” (QS. Asy Syu’ara: 165-166)
Disebut melampaui batas karena mereka tidak menyukai wanita. Padahal wanita sudah diciptakan sebagai pasangan bagi pria. Itulah bentuk melampaui batas dan kejahilan mereka karena mereka telah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 59)
📜 Para ulama pakar tafsir menyatakan, di masa Nabi Luth, laki-laki saat itu hanya suka dengan sesamanya. Begitu pula perempuan. (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, 4: 60)
Hal ini sama seperti yang terjadi pada komunitas LGBT yang saat ini ada.
Semoga Allah beri taufik.
📬 Baca bahasan selengkapnya: https://rumaysho.com/12843-kaum-sodom-bangkit-lagi-lewat-lgbt.html
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin
BAGAIMANA BERBAKTI KEPADA ORANG TUA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA ?
1⃣ Mendo’akannya.
Selalu Mendo’akan kedua Orang Tuanya. Seperti Do’a
رَبَّنَا اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ الْحِسَابُ
”…Wahai Rabb kami, ampunilah aku dan kedua Ibu-bapakku, dan semua orang yang beriman pada hari diadakannya perhitungan (hari Kiamat)..”
[QS.Ibrahim: 41].
Terdapat Hadits yang Shahih, bahwasannya setiap anak Adam jika Meninggal Dunia, maka Terputuslah Amalnya Kecuali (salah satu diantaranya) adalah :
”Do’a anak yang Shalih…”.
Kenapa Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam menyebutkan “Anak yang Shalih..”??
Para Ulama Menyebutkan bahwasannya,....
Hanya Anak yang Shalih-lah yang Pasti men-Do’akan orang tuanya yang telah Meninggal.
Karena, bagaimana bisa bagi anak yang Pendosa (Durhaka) mendo’akan orang tuanya, sedangkan untuk mendo’akan diri sendirinya dia Sulit, dikarenakan dia sering bergelimang didalam Kemaksiatan (Dosa)..?? Wal ‘iayadzubillaah.
Mendo’akan orang tuanya dengan Tata Cara yang telah di Syariatkan oleh Agama. Bukan dengan tata cara yang di-ada-adakan seperti Perbuatan Bid’ah.
📌 Contohnya :
➖Membaca al Qur’an dikuburannya,
➖Membuat dan melakukan Ritual-ritual Bid’ah seperti selamatan kematian
Jelas ini Perbuatan yang baru dan mengada-ada didalam Ajaran Islam yang Wajib kita Tinggalkan..
Dan Bukan dengan ber-Do’a dengan tata cara yang bukan dari Islam (Melainkan dari Ajaran agama Hindu) seperti :
➖ Acara2x Selametan Kematian pada hari 1-7, 40 hari, 100 hari setahun atau 1000 hari.. Jelas ini adalah hal yang diada-adakan..
Tidak pernah di Syari’atkan oleh Agama ini (tidak pernah diajarkan oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Sallam dan juga tidak pernah di Amalkan oleh para Shahabat..
Wajib ditinggalkan dan di Ingkari.. Karena ini Merupakan perbuatan Bid’ah.
Dan setiap Bid’ah itu Sesat walaupun banyak orang Menyangka Baik (Hasanah).
Kalau-lah Perbuatan (Amalan ini) Baik dan membawa Kebaikan, PASTI mereka (para Sahabat Nabi dan para Tabi’in) Mendahului kita dalam Mengamalkannya.
2⃣ Selalu Memintakan Ampun untuk Keduanya.
Anak yang Shalih adalah anak yang Selalu Memintakan Ampunan untuk Orang tuanya (baik mereka belum Meninggal ataupun sesudah Meninggal) didalam Sholatnya atau Waktu-waktu yang di Syari’atkan (waktu-waktu yang Mustajab/Do’a2x yang akan dikabulkan oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala).
3⃣ Membayarkan Hutang-hutangnya.
Membayar Hutang-Hutang mereka, jika pada masa hidupnya mereka mempumyai Hutang kepada orang lain, karena Hutang yang belum terbayar ketika seseorang meninggal akan memberatkan orang tua kita di hadapan Allah Ta’ala kelak.
4⃣ Menunaikan janji dan wasiat kedua orang tua yang belum terpenuhi semasa hidup mereka, dan melanjutkan amal-amal baik yang pernah mereka kerjakan selama hidup mereka.
Sebab, pahala akan terus mengalir kepada mereka berdua apabila amal baik tersebut dilanjutkan.
Hanya Melaksanakan Wasiat Orang tua yang sesuai Syari’at dan Tidak Perlu menjalankan Wasiat mereka yang bertentangan dengan Syari’at.
Atau tidak perlu Menjalankan Wasiat orang Tua kita yang jika dijalankan Wasiat itu tidak ada Masylahatnya, bahkan banyak Mudhorotnya (Menyusahkan) kita.
5⃣ Menyambung tali silaturrahim dengan kerabat Ibu dan Ayah.
💠 Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
“Barang siapa yang ingin menyambung silaturrahim ayahnya yang ada dikuburannya, maka sambunglah tali silaturrahim dengan saudara-saudara ayahnya setelah ia meninggal”.
(HR. Ibnu Hibban).
📖 Selengkapnya :
Buku Birrul Walidain (Berbakti kepada Orang Tua)/Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas/Pustaka At Taqwa Bogor
✒ Editor : Admin MDS
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat. Jazakumullahu khoiron.
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin
MENYOROTI VALENTINE'S DAY
✒ Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi
📆 Setiap Februari menjelang, banyak remaja Indonesia yang notabene mengaku beragama Islam ikut-ikutan sibuk mempersiapkan perayaan Valentine.
📌 Walau sudah banyak yang mendengar bahwa Valentine adalah salah satu hari raya umat Kristiani yang mengandung nilai-nilai akidah Kristen, namun hal ini tidak mereka pedulikan. Bisakah dibenarkan sikap dan pandangan seperti itu?
🔗 Lajnah Da’imah Arab Saudi pernah ditanya tentang perayaan Valentine’s Day, mengucapkan ucapan selamat, memberikan hadiah, dan menyediakan alat-alat untuknya, lantas dijawab oleh Lajnah :
🍃 “Dalil dalil yang jelas dari al-Qur’an dan sunnah serta kesepakatan ulama salaf telah menegaskan bahwa perayaan dalam Islam hanya ada dua, Idul Fitri dan Idul Adha. Adapun perayaan-perayaan lainnya yang berkaitan dengan tokoh, kelompok, atau kejadian tertentu adalah perayaan yang diada-adakan. 🍃
🐾 Tidak boleh umat Islam merayakannya, menyetujuinya, menampakkan kegembiraan padanya, atau membantu kelancarannya karena hal itu berarti melanggar hukum Alloh yang merupakan suatu tindak kezaliman. Dan bila perayaan tersebut merupakan perayaan orang kafir maka makin parah dosanya sebab hal itu merupakan tasyabbuh (menyerupai) mereka dan termasuk bentuk loyalitas kepada mereka, sedangkan Alloh dalam al-Qur’an yang mulia telah melarang kaum mukminin menyerupai orang-orang kafir dan loyal kepada mereka. 🐾
🔗 Juga, telah shohih bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
و من تشبه بقوم فهو منهم
🍃 “Barang siapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk dari kaum tersebut." 🍃
[HR. Abu Dawud: 4031, Ahmad: 2/50, 92, dan dishohihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwa’ul-Gholil: 1269]
🎉 Perayaan Valentine's day termasuk hal di atas karena termasuk perayaan penyembah berhala dan umat Nasrani. Maka tidak boleh umat Islam yang beriman kepada Alloh dan hari akhir ikut merayakannya, menyetujuinya, dan mengucapkan selamat untuknya. Bahkan yang wajib adalah meninggalkannya dan menjauhinya sebagai ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya serta menjauhi sebab kemurkaan Alloh. Sebagaimana pula diharamkan membantu semaraknya acara ini atau perayaan-perayaan haram lainnya baik dengan jual beli, mengirim kartu, mencetak, mensponsori, dan sebagainya karena semua itu termasuk tolong-menolong dalam dosa dan kemaksiatan.
🔗 Alloh berfirman :
وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَى وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ
🍃 …Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran…🍃
[QS. Al-Ma’idah [5]: 2]
[ Fatawa Lajnah Da’imah Lil-Buhuts Ilmiyyah wal-Ifta’: 21203 tgl. 22/11/1420.]
🔗 Syaikh Muhammad al-Utsaimin rahimahullah menyebukan beberapa dampak negatif perayaan Valentine's Day. Beliau berkata dalam fatwa yang beliau tanda tangani bertanggal 5 Dzulqo’dah 1420 H :
🎉 “Perayaan ini tidak boleh karena alasan berikut :
📌 Pertama. Valentine's Day hari raya bid’ah yang tidak ada dasar hukumnya di dalam syari’at Islam.
📌 Kedua. Merayakan Valentine's Day dapat menyebabkan cinta yang semu.
📌 Ketiga. Menyebabkan hati sibuk dengan perkara-perkara rendahan seperti ini yang sangat bertentangan dengan petunjuk para salafush-sholih radhiyallahu ‘anhum.
🍂 Maka tidak halal melakukan ritual hari raya dalam bentuk makan-makan, minum-minum, berpakaian, saling tukar hadiah, ataupun lainnya. Hendaklah setiap muslim merasa bangga dengan agamanya, bukan menjadi orang yang tidak mempunyai pegangan dan ikut-ikutan.” 🍂
[ Majmu’ Fatawa wa Rosa’il kar. Syaikh Ibnu Utsaimin: 16/199-200. Lihat pula Fatawa Ulama’ Baladil-Haram hlm. 1022-1024 dan as-Sunan wal-Mubtada’at fil-A’yad hlm. 52 kar. Dr. Abdurrohman bin Sa’ad asy-Syisyri.]
🚫 Dampak buruk lainnya, terhapuslah nilai-nilai Islam serta memperbanyak jumlah mereka dengan mendukung dan mengikuti agama mereka.
🚫 Alhasil, hendaklah kaum muslimin sekarang ini mengetahui dan berhati-hati terhadap propaganda yang diserukan oleh orang-orang kafir yang berusaha menjauhkan kaum muslimin dari ajaran Islam dan melegalkan ajarannya yang sesat lagi menyesatkan.
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin
Bahaya Memutuskan Hubungan
🚧 Bahaya Memutuskan Hubungan 💔
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
✅ Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,
لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ
🍂 "Tidak akan masuk surga orang yang memutuskan (hubungan)." [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Jubair bin Muth'im radhiyallaahu'anhu]
#Beberapa_Pelajaran:
1. Memutuskan yang dimaksud dalam hadits di atas ditafsirkan dengan dua makna:
➡ Pertama: Memutuskan hubungan kekerabatan atau kekeluargaan (Lihat Fathul Bari, 10/415)
➡ Kedua: Memutuskan seluruh yang Allah perintahkan untuk disambung (Lihat Umdatul Qoori, 32/159)
2. Hadits yang mulia ini menunjukkan peringatan keras dari bahaya memutuskan hubungan, terutama hubungan kekerabatan atau kekeluargaan dan hubungan-hubungan lainnya yang diperintahkan syari'at untuk menjaganya.
3. Perintah menjaga hubungan baik antara kaum muslimin, terutama yang masih memiliki ikatan kekeluargaan, oleh karena itu wajib menjaga lisan dan tindakan terhadap kaum muslimin agar hubungan baik tetap terjaga, dan tentunya ini berlaku umum, baik di dunia nyata maupun dunia maya.
4. Apabila orang yang memutuskan hubungan terancam masuk neraka maka berarti orang yang menjaga hubungan akan dimasukkan ke surga, inilah diantara bahaya memutuskan hubungan dan keutamaan menjaganya, dan Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah menyebutkan yang lainnya, yaitu:
➡ Memutuskan hubungan adalah sebab mendapatkan azab di dunia sebelum di akhirat.
➡ Allah ta'ala tidak akan menurunkan rahmat kepada suatu kaum yang membantu orang yang memutuskan hubungan dan tidak mengingkarinya atau tidak menegurnya.
➡ Allah ta'ala tidak akan menurunkan hujan untuk mereka karena adanya orang yang memutuskan hubungan di antara meraka.
➡ Orang yang menyambung dan menjaga hubungan kekerabatan akan diluaskan rezekinya dan dipanjangkan umurnya, dan masih banyak keutamaan menjaga hubungan dan bahaya memutuskannya. [Lihat Fathul Baari, 10/415-416]
5. Tidak masuk surga ditafsirkan dengan dua makna:
➡ Pertama: Apabila ia menghalalkan perbuatan memutuskan hubungan yang Allah perintahkan untuk disambung maka ia tidak akan masuk surga selama-lamanya, karena menghalalkan apa yang Allah haramkan adalah kekafiran.
➡ Kedua: Apabila ia tidak menghalalkannya maka maknanya ia tidak akan masuk surga secara langsung jika Allah tidak mengampuninya, ia akan dimasukkan ke neraka namun tidak kekal di neraka seperti orang-orang kafir. [Lihat Syarhu Muslim lin Nawawi, 16/113-114]
وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم
══════ ❁✿❁ ══════
➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵
📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: Penuh
💻Sumber: http://sofyanruray.info/bahaya-memutuskan-hubungan/
Adab Islami sebelum tidur
🍃 Adab islami sebelum tidur yang seharusnya tidak ditinggalkan oleh seorang muslim adalah sebagai berikut :
👉 Pertama, Tidurlah dalam keadaan berwudhu.
Hal ini berdasarkan hadits Al Baro’ bin ‘Azib, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأْ وُضُوءَكَ لِلصَّلاَةِ ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الأَيْمَنِ
“Jika kamu mendatangi tempat tidurmu maka wudhulah seperti wudhu untuk shalat, lalu berbaringlah pada sisi kanan badanmu”
(HR. Bukhari no. 247 dan Muslim no. 2710)
👉 Kedua, Tidur berbaring pada sisi kanan.
Hal ini berdasarkan hadits di atas. Adapun manfaatnya sebagaimana disebutkan oleh Ibnul Qayyim,
“Tidur berbaring pada sisi kanan dianjurkan dalam Islam agar seseorang tidak kesusahan untuk bangun shalat malam. Tidur pada sisi kanan lebih bermanfaat pada jantung. Sedangkan tidur pada sisi kiri berguna bagi badan (namun membuat seseorang semakin malas)”
(Zaadul Ma’ad, 1/321-322).
👉 Ketiga, Meniup kedua telapak tangan sambil membaca surat Al Ikhlash, surat Al Falaq, dan surat An Naas, masing-masing sekali.
➡ Setelah itu mengusap kedua tangan tersebut ke wajah dan bagian tubuh yang dapat dijangkau. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali.
➡ Inilah yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagaimana dikatakan oleh istrinya ‘Aisyah.
📎 Dari ‘Aisyah, beliau radhiyallahu ‘anha berkata,
كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا ( قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ ) وَ ( قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ) ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلاَثَ مَرَّاتٍ
“Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ketika berada di tempat tidur di setiap malam, beliau mengumpulkan kedua telapak tangannya lalu kedua telapak tangan tersebut ditiup dan dibacakan ’Qul huwallahu ahad’ (surat Al Ikhlash), ’Qul a’udzu birobbil falaq’ (surat Al Falaq) dan ’Qul a’udzu birobbin naas’ (surat An Naas). Kemudian beliau mengusapkan kedua telapak tangan tadi pada anggota tubuh yang mampu dijangkau dimulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan. Beliau melakukan yang demikian sebanyak tiga kali.”
(HR. Bukhari no. 5017)
➡ Membaca Al Qur’an sebagaimana yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ini lebih menenangkan hati dan pikiran daripada sekedar mendengarkan alunan musik.
👉 Keempat, Membaca ayat kursi sebelum tidur.
📎 Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu berkata,
وَكَّلَنِى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – بِحِفْظِ زَكَاةِ رَمَضَانَ ، فَأَتَانِى آتٍ ، فَجَعَلَ يَحْثُو مِنَ الطَّعَامِ ، فَأَخَذْتُهُ فَقُلْتُ لأَرْفَعَنَّكَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – . فَذَكَرَ الْحَدِيثَ فَقَالَ إِذَا أَوَيْتَ إِلَى فِرَاشِكَ فَاقْرَأْ آيَةَ الْكُرْسِىِّ لَنْ يَزَالَ عَلَيْكَ مِنَ اللَّهِ حَافِظٌ ، وَلاَ يَقْرَبُكَ شَيْطَانٌ حَتَّى تُصْبِحَ . فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « صَدَقَكَ وَهْوَ كَذُوبٌ ، ذَاكَ شَيْطَانٌ »
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menugaskan aku menjaga harta zakat Ramadhan kemudian ada orang yang datang mencuri makanan namun aku merebutnya kembali, lalu aku katakan, “Aku pasti akan mengadukan kamu kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam“.
Lalu Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu menceritakan suatu hadits berkenaan masalah ini. Selanjutnya orang yang datang kepadanya tadi berkata, “Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat Al Kursi karena dengannya kamu selalu dijaga oleh Allah Ta’ala dan syetan tidak akan dapat mendekatimu sampai pagi“. Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Benar apa yang dikatakannya padahal dia itu pendusta. Dia itu syetan“.
(HR. Bukhari no. 3275)
👉 Kelima, Membaca do’a sebelum tidur “Bismika allahumma amuutu wa ahyaa”.
📎 Dari Hudzaifah, ia berkata,
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – إِذَا أَرَادَ أَنْ يَنَامَ قَالَ « بِاسْمِكَ اللَّهُمَّ أَمُوتُ وَأَحْيَا » . وَإِذَا اسْتَيْقَظَ مِنْ مَنَامِهِ قَالَ « الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا ، وَإِلَيْهِ النُّشُورُ »
“Apabila Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau mengucapkan: ‘Bismika allahumma amuutu wa ahya (Dengan nama-Mu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan: “Alhamdulillahilladzii ahyaana ba’da maa amatana wailaihi nusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepada-Nya lah tempat kembali).”
(HR. Bukhari no. 6324)
🍃 Masih ada beberapa dzikir sebelum tidur lainnya yang tidak kami sebutkan dalam tulisan kali ini. Silakan menelaahnya di buku Hisnul Muslim, Syaikh Sa’id bin Wahf Al Qohthoni.
👉 Keenam, Sebisa mungkin membiasakan tidur di awal malam (tidak sering begadang) jika tidak ada kepentingan yang bermanfaat.
📎 Diriwayatkan dari Abi Barzah, beliau berkata,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membenci tidur sebelum shalat ‘Isya dan ngobrol-ngobrol setelahnya.”
(HR. Bukhari no. 568)
📎 Ibnu Baththol menjelaskan,
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak suka begadang setelah shalat ‘Isya karena beliau sangat ingin melaksanakan shalat malam dan khawatir jika sampai luput dari shalat shubuh berjama’ah. ‘Umar bin Al Khottob sampai-sampai pernah memukul orang yang begadang setelah shalat Isya, beliau mengatakan, “Apakah kalian sekarang begadang di awal malam, nanti di akhir malam tertidur lelap?!”
(Syarh Al Bukhari, Ibnu Baththol, 3/278, Asy Syamilah)
🍃 Semoga kajian kita kali ini bisa kita amalkan. Hanya Allah yang beri taufik.
Segala puji bagi Allah yang dengan nikmat-Nya segala kebaikan menjadi sempurna. Shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, keluarga dan sahabatnya.
_____
📝 www.rumaysho.com
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin
RASULULLAH TIDAK MAMPU MEMBERI HIDAYAH KEPADA ORANG YANG SANGAT BELIAU CINTAI
●┈»̶•̵̌✽ஜ5⃣7⃣ஜ✽•̵̌«̶┈●
فِي الصَّحِيحِ عَنِ ابْنِ الْمُسَيِّبِ عَنْ أَبِيهِ قَالَ: (لمَّا حَضَرَتْ أَبَا طَالِبٍ الْوَفَاةُ جَاءَهُ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعِنْدَهُ عَبْدُ اللهِ بْنُ أَبِي أُمَيَّةَ وَأَبُو جَهْلٍ. فقَالَ لَهُ: (يَا عَمِّ، قُلْ لَاإِلَهَ إِلَّا اللهُ، كَلِمَةً أُحَاجُّ لَكَ بِهَا عِنْدَ اللهِ)، فَقَالَا لَهُ: أَتَرْغَبُ عَنْ مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ؟ فَأَعَادَ عَلَيْهِ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، فَأَعَادَا ، فَكَانَ آخِرُ مَا قَالَ: هُوَ عَلَى مِلَّةِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ وَأَبَى أَنْ يَقُولَ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ. فقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: لَأَسْتَغْفِرَنَّ لَكَ مَا لَمْ أُنْهَ عَنْكَ). فأنَزَلَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ: مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَى.
وأنَزَلَ اللهُ فِي أَبِي طَالِبٍ: إِنَّكَ لَا تَهْدِي مَنْ أَحْبَبْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ يَهْدِي مَنْ يَشَاءُ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ.
📋 Dalam Ash-Shahîh dari Ibnul Musayyib, dari ayahnya, (ayahnya) berkata, “Tatkala Abu Thalib akan meninggal dunia, datanglah Rasulullah shallallâhu ‘alaihi wa sallam kepadanya, dan saat itu Abdullah bin Abi Umayyah serta Abu Jahl berada di sisinya, maka (Rasulullah) berkata kepadanya,
‘Wahai pamanku, ucapkanlah Lâ Ilâha Illallâh, suatu kalimat yang dapat kujadikan sebagai hujjah untukmu di sisi Allah.’
Namun, kedua orang itu berkata kepadanya, ‘Apakah engkau membenci agama Abdul Muththalib?’
Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam pun mengulangi ucapan (beliau) kepada paman (beliau), tetapi kedua orang itu juga mengulang-ulangi perkataan mereka kepadanya. Maka, akhir perkataannya adalah bahwa ia masih tetap berada pada agama Abdul Muththalib dan enggan mengucapkan Lâ Ilâha Illallâh.
Oleh karena itu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Sungguh aku akan memintakan ampunan untukmu sepanjang aku tidak dilarang.’
Maka, Allah ‘Azza wa Jalla menurunkan (firman-Nya), ‘Nabi dan orang-orang yang beriman tidaklah patut memintakan ampunan (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun (orang-orang musyrik) itu adalah kaum kerabat-(nya).’
[At-Taubah: 113]
✏ Mengenai Abu Thalib, Allah menurunkan (firman-Nya), ‘Sesungguhnya engkau (Muhammad) tidak akan bisa memberi hidayah kepada orang yang engkau cintai, tetapi Allah-lah yang memberi hidayah kepada siapa saja yang Dia kehendaki. Dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima hidayah.’
[Al-Qashash: 56].”
✏ Adalah Abu Thalib seorang yang senantiasa melindungi Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam dari gangguan kaumnya. Dia melakukan perlindungannya yang tidak pernah dilakukan oleh orang lain, sehingga Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam sangat bersemangat terhadap hidayah pamannya tersebut. Di antara upaya beliau dalam rangka semangatnya tersebut adalah bahwa beliau menjenguknya ketika sakit. Maka Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mendatanginya ketika dia sedang dalam sakaratul maut dan menawarkan (untuk masuk) Islam, agar Islam menjadi penutup bagi kehidupannya, sehingga dia mendapatkan kesuksesan dan kebahagiaan. Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam meminta agar Abu Thalib mengucapkan kalimat tauhid Lâ Ilâha Illallâh. Sedangkan kaum musyrikin menawarkan agar Abu Thalib tetap dalam agama nenek moyangnya yaitu agama kesyirikan, karena mereka mengetahui hal yang kalimat ini tunjukkan berupa penolakan terhadap kesyirikan serta pengikhlasan ibadah hanya kepada Allah semata.
🚫 Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam mengulangi permintaannya kepada Abu Thalib agar melafazhkan syahadat (Lâ Ilâha Illallâh) itu, tetapi kaum musyrikin juga mengulangi bantahannya sehingga mereka telah menjadi sebab perpalingannya dari kebenaran dan kematiannya di atas kesyirikan.
Kemudian ketika itu, Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam bersumpah untuk memintakan ampun baginya kepada Allah selama hal itu tidak dilarang (oleh Allah). Maka Allah menurunkan larangan tentang hal tersebut dan menjelaskan bahwa hidayah itu di tangan Allah, dan Allahlah yang memberikan
keutamaan dengan hidayah itu kepada siapa yang Dia kehendaki. Hal ini karena Allah yang lebih mengetahui orang-orang yang pantas mendapat hidayah dan orang-orang yang tidak pantas mendapat (hidayah) tersebut.
✏ Kesimpulan dari hadits di atas bahwasanya Ar-Rasûl shallallâhu ‘alaihi wa sallam tidak berkuasa untuk memberi manfaat kepada orang yang paling dekat dengan dirinya, yang menunjukkan akan batilnya bergantung kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam untuk mendapatkan manfaat atau menolak bahaya, apalagi kepada selainnya.
📜 Faedah Hadits
➡1. Bolehnya menjenguk orang musyrik yang sakit apabila diharapkan dapat masuk Islam.
➡2. Bahayanya sahabat yang jelek dan teman yang jahat bagi seseorang.
➡3. Bahwa makna kalimat Lâ Ilâha Illallâh adalah meninggalkan peribadahan kepada patung, para wali dan orang shalih dan mengesakan peribadahan hanya untuk Allah, dan bahwasanya orang-orang musyrikin mengetahui maknanya.
➡4. Bahwasanya barangsiapa yang mengucapkan Lâ Ilâha Illallâh dengan mengetahui (maknanya) dan penuh keyakinan (tidak ragu) serta mengimaninya maka dia telah masuk Islam.
➡5. Bahwa semua amalan itu bergantung pada (amalan) yang terakhir.
➡6. Diharamkan memintakan ampun untuk orang-orang musyrikin, juga diharamkan untuk loyal dan mencintai mereka.
➡7. Batilnya bergantung kepada Nabi shallallâhu ‘alaihi wa sallam dan selainnya dalam usaha mencari manfaat dan menolak bahaya.
➡8. Bantahan terhadap orang yang meyakini akan keislaman Abu Thalib.
➡9. Bahayanya taqlid kepada nenek moyang dan para pembesar dengan menjadikan ucapan-ucapan mereka sebagai hujjah untuk rujukan ketika terjadi perselisihan.
______
📗[Diringkas dari Kitab Penjelasan Ringkas Kitab Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Fauzan]
📁 dzulqarnain.net
✒ Editor : Admin MDS & MNM
♻ Raih amal shalih dengan menyebarkan kiriman ini , semoga bermanfaat.
Jazakumullahu khoiron.
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin
6 ADAB SETELAH BANGUN TIDUR
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,
🍃 Wujud mencintai Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah berusaha melestarikan ajaran beliau di setiap keadaan. Untuk itu, para ulama menekankan, sebisa mungkin setiap muslim menyesuaikan diri dengan sunah beliau dalam setiap aktivitasnya. 24 jam sesuai sunah, mulai bangun tidur hingga tidur kembali.
📎 Seperti inilah yang pernah dipesankan Sufyan at-Tsauri – ulama Tabi’ Tabiin w. 161 H –,
ان استطعت الا تحك رأسك الا بأثر فافعل
Jika kamu mampu tidak menggaruk kepala kecuali ada dalilnya, lakukanlah.
(al-Jami’ li Akhlak ar-Rawi, 1/142).
👉 Berikut kami sajikan beberapa sunah Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bangun tidur,
▶ Pertama, mengusap bekas tidur di wajah
Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhu menceritakan, bahwa beliau pernah menginap di rumah bibinya, Maimunah Radhiyallahu ‘anha, saah satu istri Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kata Ibnu Abbas,
حَتَّى إِذَا انْتَصَفَ اللَّيْلُ اسْتَيْقَظَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ
Kemudian ketika sudah masuk pertengahan malam, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bangun, kemudian beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya.
(HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya).
▶ Kedua, membaca doa ketika bangun tidur
Diantara bacaan yang beliau rutinkan ketika bagun tidur,
الحَمْدُ ِللهِ الَّذِي أَحْيَاناَ بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَ إِلَيْهِ النُّشُوْرُ
“Segala puji bagi Allah yang menghidupkan kami kembali setelah Dia mematikan kami, dan hanya kepada-Nya kami akan dibangkitkan.”
👉 Ada beberapa sahabat yang menceritakan kebiasaan ini. Diantaranya Hudzaifah bin al-Yaman dan al-Barra bin Azib. Kedua sahabat ini menceritakan doa yang biasa dibaca Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika hendak tidur dan bangun tidur,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ إِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ: الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِى أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُورُ
Bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bangun tidur beliau membaca: Alhamdulillah alladzi ahyaanaa…dst.
(HR. Bukhari 6312, Muslim 2711, dan yang lainnya).
▶ Ketiga, membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran,
Tepatnya mulai ayat,
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآَيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.”
Ibnu Abbas menceritakan pengalaman beliau ketika menginap di rumah bibinya Maimunah,
فَجَلَسَ يَمْسَحُ النَّوْمَ عَنْ وَجْهِهِ بِيَدِهِ ، ثُمَّ قَرَأَ الْعَشْرَ الآيَاتِ الْخَوَاتِمَ مِنْ سُورَةِ آلِ عِمْرَانَ
Beliau duduk, lalu mengusap bekas kantuk yang ada di wajahnya dengan tangannya, kemudian beliau membaca 10 ayat terakhir surat Ali Imran.
(HR. Ahmad 2201, Bukhari 183, Nasai 1631, dan yang lainnya).
▶ Keempat, gosok gigi
Sahabat Hudzaifah Radhiallahu ‘anhu menceritakan,
كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ، يَشُوصُ فَاهُ بِالسِّوَاكِ
Nabi Shollallahu’alaihi wassalam apabila bangun malam, beliau membersihkan mulutnya dengan bersiwak.
(HR. Bukhari 245 dan Muslim 255)
👉 Ada banyak manfaat ketika orang melakukan gosok gigi ketika bangun tidur. Terutama mereka yang hendak shalat. Disamping menyegarkan, gosok gigi menghilangkan bau mulut sehingga tidak mengganggu Malaikat yang turut hadir ketika dia shalat malam.
Ali bin Abi Thalib Radhiallahu anhu menceritakan, “Kami diperintahkan (oleh Rasulullah) untuk bersiwak, kemudian beliau bersabda,
إن العبد إذا قام يصلي أتاه الملك فقام خلفه يستمع القرآن ويدنو فلا يزال يستمع ويدنو حتى يضع فاه على فيه فلا يقرأ آية إلا كانت في جوف الملك
”Sesungguhnya seorang hamba ketika hendak mendirikan shalat datanglah malaikat padanya. Kemudian malaikat itu berdiri di belakangnya, mendengarkan bacaan Al-Qu’rannya, dan semakin mendekat padanya. Tidaklah dia berhenti dan mendekat sampai dia meletakkan mulutnya pada mulut hamba tadi. Tidaklah hamba tersebut membaca suatu ayat kecuali ayat tersebut masuk ke perut malaikat itu.”
(HR. Baihaqi dalam Sunan al-Kubro 1/38 dan dishahihkan al-Albani dalam as-Shahihah).
▶ Kelima, membersihkan hidung
Memasukkan air ke dalam hidung dengan cara disedot dalam bahasa arab disebut istinsyaq dan mengeluarkannya disebut istintsar.
Setelah bangun tidur, kita dianjurkan melakukan semacam ini 3 kali, untuk membersihkan rongga hidung. Karena ketika manusia tidur, setan menginap di lubang hidungnya. Dari mana kita tahu? Tentu saja informasi dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ مَنَامِهِ فَلْيَسْتَنْثِرْ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَبِيتُ عَلَى خَيَاشِيمِهِ
“Apabila kalian bangun tidur maka bersihkan bagian dalam hidung tiga kali karena setan bermalam di rongga hidungnya.”
(HR. Bukhari 3295 dan Muslim 238)
▶ Keenam, mencuci kedua tangan 3 kali
Dari Abu Hurairoh Radhiallahu anhu, Rasulullah Shallallahu’alaihi wassalam berpesan,
إِذَا اسْتَيْقَظَ أَحَدُكُمْ مِنْ نَوْمِهِ، فَلَا يَغْمِسْ يَدَهُ فِي الْإِنَاءِ حَتَّى يَغْسِلَهَا ثَلَاثًا، فَإِنَّهُ لَا يَدْرِي أَيْنَ بَاتَتْ يَدُهُ
Apabila kalian bangun tidur maka janganlah dia mencelupkan tangannya ke dalam wadah, sebelum dia mencucinya 3 kali, karena dia tidak mengetahui dimana tangannya semalam berada.”
(HR. Bukhari dan Muslim 278).
Semoga kita dimudahkan untuk mempraktekkannya.
Allahu a’lam
✒ Ustadz Ammi Nur Baits
http://www.konsultasisyariah.com/adab-setelah-bangun-tidur/
●┈»̶•̵̌✽ஜ۩۞۩ஜ✽•̵̌«̶┈●
📮Join Channel @MuliaDenganSunnah di Telegram : https://goo.gl/X2h0P7
FB : https://www.facebook.com/mulia.dengan.sunnah
📚 WA MULIA DENGAN SUNNAH
081381173870 Admin