Laman

Tampilkan postingan dengan label Mutiara Sunnah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Mutiara Sunnah. Tampilkan semua postingan

Celana Cingkrang di Atas Mata Kaki Wajib bagi Pria, bukan Ciri Teroris

Celana Cingkrang di Atas Mata Kaki Wajib bagi Pria, bukan Ciri Teroris

#Mutiara_Sunnah:

🚧 Celana Cingkrang di Atas Mata Kaki Wajib bagi Pria, bukan Ciri Teroris 👖

✅ Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

مَا أَسْفَلَ مِنْ الْكَعْبَيْنِ مِنْ الْإِزَارِ فَفِي النَّارِ

🌴 "Apa saja yang di bawah mata kaki dari kain pakaian pria maka tempatnya di neraka." [HR. Al-Bukhari dari Abu Hurairah radhiyallahu'anhu]

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: Penuh

Keutamaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu

Keutamaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu

🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 28 Rabi'ul Awwal 1437 H / 08 Januari 2016 M
📝 Materi Tematik
👤 Ustadz Ahmad Zainuddin,  Lc
🔊 Ceramah Singkat | Keutamaan Dzikir Setelah Shalat Fardhu
⬇ Download audio:  https://goo.gl/cvoxLj

Sumber:
https://yufid.tv/9307-keutamaan-dzikir-setelah-sholat-fardhu-ustadz-ahmad-zainuddin-lc.html
➖➖➖➖➖➖➖

KEUTAMAAN DZIKIR SETELAH SHALAT FARDHU

بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

الحمدللّه ربّ العلمين وصلى الله وسلم وبارك على عبده ورسوله نبينا محمد وعلى آله وصحبه أجمعين، أمابعد

Saudaraku seiman, semoga selalu dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Sebagian orang terkadang setelah selesai shalat dia langsung keluar dari masjid.

Seakan dia tidak merasa nyaman berada di dalam masjid.

Seakan masjid adalah bangunan yang sangat angker yang dia masuki.

Sebagian orang kadang di dalam masjid tidak merasa nyaman dan tidak merasa enak.

Maka mudah-mudahan dengan hadits yang saya sebutkan sekarang ini kita tergugah untuk berlama-lama di masjid.

Untuk sering-sering duduk di dalam masjid, rumah dari rumah-rumah Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imām Bukhari, Imām Muslim dan juga Imām Abū Dāwūd, Ibnu Mājah dan yang lainnya, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa ālihi wa sallam bersabda:

إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ كَانَ فِى الصَّلاَةِ مَا كَانَتِ الصَّلاَةُ هِىَ تَحْبِسُهُ وَالْمَلاَئِكَةُ يُصَلُّونَ عَلَى أَحَدِكُمْ مَا دَامَ فِى مَجْلِسِهِ الَّذِى صَلَّى فِيهِ يَقُولُونَ اللَّهُمَّ ارْحَمْهُ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ اللَّهُمَّ تُبْ عَلَيْهِ مَا لَمْ يُؤْذِ فِيهِ مَا لَمْ يُحْدِثْ فِيهِ

"(Sesungguhnya salah seorang dari kalian) apabila ia telah memasuki masjid maka ia telah dianggap sebagai orang yang sedang shalat, selama shalat yang menahannya (di masjid).

Dan para malaikat berdo'a atas salah seorang tersebut selama dia duduk di tempat di mana dia shalat tersebut.
Mereka berdo'a:

'Wahai Allāh rahmati dia, wahai Allah ampuni dia , wahai Allah terimalah taubatnya, selama dia tidak melakukan perbuatan yang memburukkan (menyakiti) orang lain dan selama dia belum berhadats."

Saudaraku seiman,

Bandingkan ketika kita duduk di tempat-tempat duduk yang di sana tidak ada malaikat yang mendoakan.

Bandingkan ketika kita duduk di depan televisi.

Yang didepannya hanya melihat aurat-aurat wanita.

Hanya mendengar musik-musik.

Hanya mendengar banyolan-banyolan yang bohong dan dusta.

Yang merupakan sarana yang mendekatkan kita kepada dosa dan maksiat.

Bandingkan kalau kita duduk di masjid; selama kita duduk di masjid dido'akan oleh malaikat-malaikat (makhluk-makhluk suci).

Dan tentunya do'a kepada Allāh dari makhluk-makhluk suci tidaklah sama dengan makhluk-makhluk biasa.

Malaikat yang mendo'akan kita:

اللّهم اغفرله اللّهم ارحمه اللّهم طب عليه

"Yā Allāh, ampuni Si Fulān, rahmati Si Fulān dan berikan taubat kepada Si Fulān."

Semoga kita semakin gemar duduk di masjid dan semakin senang berlama-lama di rumah-rumah Allāh.

والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته

____
📦 Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

🌐 Website: 
http://www.bimbinganislam.com
👥 Facebook Page: 
Fb.com/TausiyahBimbinganIslam
📣 Telegram Channel:
http://goo.gl/4n0rNp
📺 TV Channel:
http://BimbinganIslam.tv

Anjuran Sholat Tahiyyatul Masjid Walau Imam Sedang Khutbah

Anjuran Sholat Tahiyyatul Masjid Walau Imam Sedang Khutbah

🍒🕌 Anjuran Sholat Tahiyyatul Masjid Walau Imam Sedang Khutbah 🌱

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

✅ Sahabat yang Mulia Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma berkata,

جَاءَ سُلَيْكٌ الْغَطَفَانِيُّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، وَرَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَخْطُبُ فَجَلَسَ، فَقَالَ لَهُ “يَا سُلَيْكُ قُمْ فَارْكَعْ رَكْعَتَيْنِ، وَتَجَوَّزْ فِيهِمَا” ثُمَّ قَالَ : “إِذَا جَاءَ أَحَدُكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَالْإِمَامُ يَخْطُبُ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ وَلْيَتَجَوَّزْ فِيهِمَا”

🌴 “Sulaik Al-Ghothofani datang ke masjid pada hari Jum’at ketika Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam sedang berkhutbah, ia pun langsung duduk. Maka beliau bersabda kepadanya: Wahai Sulaik, berdirilah, lalu sholatlah dua raka’at dan ringankanlah sholatmu. Kemudian beliau bersabda: Jika seorang dari kalian datang ke masjid pada hari Jum’at dan imam sedang berkhutbah maka hendaklah ia melakukan sholat (tahiyyatul masjid) dua raka’at, dan hendaklah ia meringankan sholatnya.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim, dan lafaz milik Muslim]

📝#Beberapa_Pelajaran:

1) Dianjurkan untuk menghadiri sholat Jum’at dengan bersegera sebelum khatib naik mimbar dan hendaklah melakukan sholat tahiyyatul masjid ketika pertama tiba di masjid.

2) Apabila seseorang datang terlambat setelah khatib naik mimbar, tetap disunnahkan baginya untuk sholat tahiyyatul masjid walau khatib sedang khutbah dan dimakruhkan baginya untuk duduk sebelum sholat dua raka’at.

3) Dalam keadaan ini, disunnahkan sholat yang ringan, tidak memperpanjang bacaan agar dapat segera mendengarkan khutbah.

4) Bolehnya khatib berbicara kepada jama’ah apabila ada suatu keperluan, dan jama’ah yang diajak berbicara boleh menjawab karena dalam riwayat lain Sulaik ditanya terlebih dahulu oleh Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam:

أَصَلَّيْتَ يَا فُلَانُ قَالَ لَا قَالَ قُمْ فَارْكَعْ

🌴 “Apakah engkau sudah sholat wahai Fulan? Beliau menjawab: Belum. Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Bangkitlah lalu sholat.”

5) Anjuran untuk selalu memerintahkan yang ma’ruf dan melarang yang mungkar serta membimbing kepada kemaslahatan dalam setiap keadaan, tempat dan waktu.

6) Sholat tahiyyatul masjid dikerjakan dua raka’at.

7) Sholat sunnah di siang hari juga dua raka’at, dua raka’at.

8) Sholat tahiyyatul masjid masih bisa dikerjakan walau seseorang sudah sempat duduk apabila ia belum mengetahui sebelumnya.

9) Sholat tahiyyatul masjid tidak boleh ditinggalkan meski di waktu-waktu terlarang untuk sholat, karena pendapat yang kuat insya Allah adalah, sholat-sholat sunnah yang memiliki sebab boleh dikerjakan meski di waktu-waktu terlarang.

10) Sholat sunnah tahiyyatul masjid termasuk sunnah mu’akkadah, namun apabila sudah dikumandangkan iqomah maka hendaklah segera memutuskan sholat sunnah apa pun dan ikut sholat berjama’ah.

📚[Disarikan dari Syarhu Muslim lin Nawawirahimahullah, 6/164-165]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: Penuh

💻Sumber: http://sofyanruray.info/anjuran-sholat-tahiyyatul-masjid-walau-imam-sedang-khutbah/

SAKIT MENGHAPUSKAN DOSA-DOSA KITA

SAKIT MENGHAPUSKAN DOSA-DOSA KITA

SAKIT MENGHAPUSKAN DOSA-DOSA KITA

Orang yang sakit juga selayaknya semakin bergembira mendengar berita ini karena kesusahan, kesedihan dan rasa sakit karena penyakit yang ia rasakan akan menghapus dosa-dosanya. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ مُسْلِمٍ يُصِيْبُهُ أَذًى مِنْ مَرَضٍ فَمَا سِوَاهُ إِلاَّ حَطَّ اللهُ بِهِ سَيِّئَاتِهِ كَمَا تَحُطُّ

“Setiap muslim yang terkena musibah penyakit atau yang lainnya, pasti akan hapuskan kesalahannya, sebagaimana pohon menggugurkan daun-daunnya” HR. Al-Bukhari no. 5661 dan Muslim no. 651

Dan beliau shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

مَا مِنْ شَيْءٍ يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ نَصَبٍ، وَلاَ حَزَنٍ، وَلاَ وَصَبٍ،

حَتَّى الْهَمُّ يُهِمُّهُ؛ إِلاَّ يُكَفِّرُ اللهُ بِهِ عَنْهُ سِيِّئَاتِهِ

“Tidaklah seorang muslim tertusuk duri atau sesuatu hal yang lebih berat dari itu melainkan diangkat derajatnya dan dihapuskan dosanya karenanya.” HR. Muslim no. 2572

Bergembiralah saudaraku, bagaimana tidak, hanya karena sakit tertusuk duri saja dosa-dosa kita terhapus. Sakitnya tertusuk duri tidak sebanding dengan sakit karena penyakit yang kita rasakan sekarang.

Sekali lagi bergembiralah, karena bisa jadi dengan penyakit ini kita akan bersih dari dosa bahkan tidak mempunyai dosa sama sekali, kita tidak punya timbangan dosa, kita menjadi suci sebagaimana anak yang baru lahir. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

مَا يَزَالُ الْبَلاَءُ بِالْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنَةِ فِي جَسَدِهِ وَمَالِهِ وَوَلَدِهِ

حَتَّى يَلْقَى اللهَ وَمَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةٌ

“Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.” HR. Ahmad, At-Tirmidzi, dan lainnya, dan dinyatakan hasan shahih oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan At-Tirmidzi, 2/565 no. 2399

Hadits ini sangat cocok bagi orang yang mempunyai penyakit kronis yang tidak bisa diharapkan kesembuhannya dan vonis dokter mengatakan umurnya tinggal hitungan minggu, hari bahkan jam. Ia khawatir penyakit ini menjadi sebab kematiannya. Hendaknya ia bergembira, karena bisa jadi ia menghadap Allah suci tanpa dosa. Artinya surga telah menunggunya.

Melihat besarnya keutamaan tersebut, pada hari kiamat nanti, banyak orang yang berandai-andai jika mereka ditimpakan musibah di dunia sehingga menghapus dosa-dosa mereka dan diberikan pahala kesabaran. Nabi shallallahu ‘alihi wa sallam bersabda,

يَوَدُّ أَهْلُ الْعَافِيَةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَّ جُلُودَهُمْ قُرِضَتْ بِالْمَقَارِيضِ

مِمَّا يَرَوْنَ مِنْ ثَوَابِ أَهْلِ الْبَلاَءِ.

”Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.” [HR. Baihaqi: 6791, lihat ash-Shohihah: 2206.]

Bagaimana kita tidak gembira dengan berita ini, orang-orang yang tahu kita sakit, orang-orang yang menjenguk kita ,orang-orang yang menjaga kita sakit,  kelak di hari kiamat sangat ingin terbaring lemah seperti kita tertimpa penyakit.

Semoga artikel ini bermanfaat . . .

Source : http://muslimafiyah.com/orang-yang-sakit-selayaknya-bergembira.html

More Doa at Doa dan Dzikir Shahih Harian

Keutamaan Orang yang Menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah

Keutamaan Orang yang Menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah

#Mutiara_Sunnah:

🌻 Keutamaan Orang yang Menyebarkan Dakwah Tauhid dan Sunnah 🌹

✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ وَأَهْلَ السَّمَوَاتِ وَالأَرَضِينَ حَتَّى النَّمْلَةَ فِي جُحْرِهَا وَحَتَّى الحُوتَ (فِي الْبَحْرِ) لَيُصَلُّونَ عَلَى مُعَلِّمِ النَّاسِ الخَيْرَ

🍃 "Sesungguhnya Allah dan malaikat-Nya serta penduduk langit dan bumi, sampai semut di sarangnya, bahkan ikan (di lautan), benar-benar bershalawat atas orang yang mengajarkan kebaikan kepada manusia.” [HR. At-Tirmidzi dan Ath-Thabrani dalam Al-Kabir dari Abu Umamah Al-Bahili radhiyallahu’anhu, Shahihul Jaami’: 1838]

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

Siapakah orang yang kuat?

#Mutiara_Sunnah:

💪 Siapakah Orang yang Kuat?

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

لَيْسَ الشَّديدُ بالصُّرَعَةِ ، إنَّما الشَّديدُ الَّذي يَملِكُ نَفْسَهُ عندَ الغَضَبِ

👊 “Bukanlah orang yang kuat itu yang dapat memenangkan pertarungan, akan tetapi orang yang kuat itu adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya ketika marah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

Adab Sunnah bagi Orang yang Junub Jika Belum Ingin Mandi

Adab Sunnah bagi Orang yang Junub Jika Belum Ingin Mandi

#Mutiara_Sunnah:

⛵Adab Sunnah bagi Orang yang Junub Jika Belum Ingin Mandi🚿

➡ Ummul Mukminin Aisyah radhiyallahu’anha berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم إِذَا كَانَ جُنُبًا فَأَرَادَ أَنْ يَأْكُلَ أَوْ يَنَامَ تَوَضَّأَ وُضُوءَهُ لِلصَّلاَةِ

🛁 "Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam jika sedang junub, lalu beliau ingin makan atau tidur, maka beliau berwudhu terlebih dahulu seperti wudhu beliau untuk sholat.” [HR. Muslim]

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

Tujuan dan Manfaat Nikah Menurut Syari'at

Tujuan dan Manfaat Nikah Menurut Syari'at

🍃Tujuan dan Manfaat Nikah Menurut Syari'at🍂

✒Asy-Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

س: ما هي دوافع النكاح، وفوائده؟

📥 Tanya: Apakah hal-hal yang dapat mendorong seseorang untuk menikah dan manfaat-manfaatnya?

ج: النكاح الشرعي: هو الذي يكون فيه الرغبة من الزوج للزوجة، ليس بينهم توقيت؛ بل يتزوجها على أنه راغب فيها؛ لما يرجوه وراء ذلك من العفة، والنسل، والتعاون على الخير، فهذا هو النكاح الشرعي؛ أن ينكح لرغبة فيها، ليستمتع بها، ويستعف بها، ولما يرجو من النسل والذرية، فهذا هو النكاح الشرعي الذي أباحه الله، وجعله سبحانه وتعالى خيرًا للأمة؛ فيه تعاونها، وفيه تكثير نسلها، وفيه إعفاف رجالها ونسائها، وفيه الإحسان إلى الجنسين؛ فالزوج يحسن إلى المرأة؛ بإعفافها، والإنفاق عليها، وصيانتها وحمايتها من ذئاب الرجال، إلى غير ذلك، والمرأة تساعده على دينه ودنياه، وتعفه، وتراعى مصالحه، وتعينه على نوائب الدنيا والآخرة.

📤 Jawab: Pernikahan syar'i adalah yang didasari oleh rasa suka dari suami maupun istri tanpa menentukan batas waktu tertentu dalam pernikahan itu.

🌹Namun si pria ini menikahinya karena perasaan suka kepada wanita tersebut dengan harapan untuk menjaga kesucian dirinya (dari dosa zina), memiliki keturunan dan ta'awun (tolong menolong) dalam kebaikan.

🌹Yang demikian itulah maksud pernikahan syar'i, yaitu seseorang menikahi wanita karena rasa suka kepadanya, memenuhi kebutuhan biologisnya, menjaga kesucian dirinya (dari dosa zina) dan harapan untuk mendapatkan keturunan.

🌹Inilah pernikahan sesuai syariat yang dibolehkan Allah subhaanahu wa ta'ala, dan Allah jadikan sebagai sebab kebaikan untuk umat, di dalamnya ada ta'awun, juga untuk memperbanyak generasi, bahkan dengannya terjaga kesucian para lelaki dan wanita, dan di dalamnya ada peluang berbuat baik untuk keduanya;

🌹Suami berbuat baik kepada istri dengan menjaga kesuciannya, menafkahinya, menjaganya dari para lelaki hidung belang, dan berbagai kebaikan lain.

🌹Sedangkan si istri membantu suaminya dalam hal agama dan dunianya, menjaga kesuciannya, memperhatikan maslahat-maslahatnya dan ikut membantu dalam mengatasi berbagai beban dan persoalan yang terkait dunia maupun akhirat.

📚[Majmu' Al-Fatawa, 20/276]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

✏Al-Ustadz Muhammad Qodri, Lc hafizhahullah

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

💻Sumber: http://sofyanruray.info/tujuan-dan-manfaat-nikah-menurut-syariat/

BUAT ISTRIMU MANDI JUNUB DI HARI JUM’AT & RAIH KEUTAMAAN BERSEGERA MENUJU SHOLAT JUM’AT

BUAT ISTRIMU MANDI JUNUB DI HARI JUM’AT & RAIH KEUTAMAAN BERSEGERA MENUJU SHOLAT JUM’AT

🛁BUAT ISTRIMU MANDI JUNUB DI HARI JUM’AT & RAIH KEUTAMAAN BERSEGERA MENUJU SHOLAT JUM’AT🚿

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ غَسَّلَ وَاغْتَسَلَ وَغَدَا وَابْتَكَرَ فَدَنَا وَأَنْصَتَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ كَأَجْرِ سَنَةٍ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا

🍃 “Barangsiapa yang membuat istrinya mandi junub dan ia pun mandi, lalu ia berangkat ke masjid dan bersegera, kemudian ia mendekat kepada imam dan diam mendengarkan khutbah serta tidak berbuat sia-sia, maka setiap langkahnya seperti pahala puasa dan sholat setahun.” [HR. Ahmad dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 693]

✅ Ringkasan Amalan-amalan di Hari Jum'at:

1. Mandi dan 'membuat' istri mandi.

2. Bersiwak.

3. Berhias dengan pakaian yang paling bagus (khusus laki-laki).

4. Mengenakan parfum (khusus laki-laki).

5. Bersegera menghadiri sholat Jum'at.

6. Berjalan kaki menuju sholat Jum'at.

7. Sholat tahiyyatul masjid (meski khatib sedang khutbah, namun hendaklah berusaha datang sebelum khatib naik mimbar).

8. Mendekat kepada khatib, dengan tidak memisahkan antara dua orang dan tidak melangkahi pundak-pundak manusia.

9. Sholat sunnah mutlak (umum) atau berdzikir, membaca Al-Qur'an dan ibadah lainnya sebelum khatib datang.

10. Diam, mendengar khutbah, tidak tidur dan tidak berbuat yang sia-sia seperti memainkan kerikil, jari-jari, HP, jenggot dan lain-lain.

11. Sholat Jum'at wajib bagi laki-laki.

12. Sholat sunnah setelah Jum'at 2 atau 4 raka'at.

13. Membaca surat Al-Kahfi di malam dan hari Jum'at.

14. Memperbanyak shalawat dan salam kepada Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam di malam dan hari Jum'at.

15. Memperbanyak doa, terutama saat khatib naik mimbar sampai sholat dan setelah sholat Ashar sampai Maghrib.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

💻Sumber: http://sofyanruray.info/ringkasan-amalan-amalan-di-hari-jumat/

Amalan yang Memanjangkan Umur dan Menyelamatkan dari Murka Allah 'Azza wa Jalla

Amalan yang Memanjangkan Umur dan Menyelamatkan dari Murka Allah 'Azza wa Jalla

#Mutiara_Sunnah:

🍀Amalan yang Memanjangkan Umur dan Menyelamatkan dari Murka Allah 'Azza wa Jalla🌷

➡ Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam bersabda,

صِلَةُ الرَّحِمِ تَزِيدُ فِي العُمُرِ، وَصَدَقَةُ السِّرِّ تُطفِئُ غَضَبَ الرَّبِّ

🌿 "Menyambung hubungan keluarga akan menambah umur dan bersedekah diam-diam akan menghilangkan kemurkaan Rabb terhadap seorang hamba." [HR. Ath-Thobrani dari Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu, Ash-Shahihah: 1908]

══════ ❁✿❁ ══════

➡ Bergabunglah dan Sebarkan Dakwah Sunnah Bersama⤵

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

Larangan Mengungkit-ngungkit Pemberian dan Menyakiti Hati Penerima

Larangan Mengungkit-ngungkit Pemberian dan Menyakiti Hati Penerima

⛔Larangan Mengungkit-ngungkit Pemberian dan Menyakiti Hati Penerima💔

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡ Allah ta’ala berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى

🌿 “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima).” [Al-Baqoroh: 264]

📝#Beberapa_Pelajaran:

1) Larangan menghilangkan pahala sedekah dengan mengungkit-ngungkitnya atau menyakiti hati penerima, baik dengan ucapan maupun perbuatan.

2) Amal jelek dapat mengapus amal baik, sebagaimana amal baik dapat mengapus amal jelek.

3) Motivasi untuk menyempurnakan amalan dan menjaganya dari setiap perusaknya, agar amalan tidak menjadi sia-sia.

4) Mengungkit-ngungkit pemberian dan menyakiti hati penerima dapat merusak amalan sedekah seperti orang yang bersedekah karena riya'; untuk dipertontonkan kepada manusia demi mendapat pujian, menunjukkan bahwa amalan harus ikhlas semata-mata karena Allah ta’ala.

5) Pentingnya menjaga hubungan yang baik dan persaudaraan antara kaum mukminin.

📚[Disarikan dari Tafsir As-Sa’di rahimahullah, hal. 113]

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

✏Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

📡Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Join Channel Telegram: http://goo.gl/6bYB1k
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

💻Sumber: http://sofyanruray.info/larangan-mengungkit-ngungkit-pemberian-dan-menyakiti-hati-penerima/

Doa Mendengar Adzan yang Shahih dan Lima Tambahan Lafaz yang Dha’if

📢Doa Mendengar Adzan yang Shahih dan Lima Tambahan Lafaz yang Dha’if📡

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

1. Do’a mendengar adzan:

عَنْ جَابِرِ بْنِ عَبْدِ اللهِ أَنَّ رَسُولَ اللهِ صلى الله عليه وسلم قَالَ : مَنْ قَالَ حِينَ يَسْمَعُ النِّدَاءَ اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ حَلَّتْ لَهُ شَفَاعَتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ

🌴 “Dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu’anhuma, bahwa Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Barangsiapa yang membaca do’a ketika mendengar adzan:

اللَّهُمَّ رَبَّ هَذِهِ الدَّعْوَةِ التَّامَّة وَالصَّلاَةِ الْقَائِمَةِ آتِ مُحَمَّدًا الْوَسِيلَةَ وَالْفَضِيلَةَ وَابْعَثْهُ مَقَامًا مَحْمُودًا الَّذِي وَعَدْتَهُ

✅ “Allahumma Robba haadzihid da’watit taammati wash-sholaatill qooimah, Aati Muhammadanil wasiilata wal fadhiilah, wab’atshu maqoomam mahmuuda-nillladzi wa’adtahu.”

🌴 “Ya Allah Pemilik seruan yang sempurna ini dan sholat yang ditegakkan, anugerahkanlah kepada Nabi Muhammad; wasilah (kedudukan yang tinggi di surga) dan keutamaan (melebihi seluruh makhluk), dan bangkitkanlah beliau dalam kedudukan terpuji (memberi syafa’at) yang telah Engkau janjikan.”

✅ Maka ia (yang membacanya) berhak mendapatkan syafa’atku pada hari kiamat.” [HR. Al-Bukhari]

2. Disunnahkan menjawab adzan dan membaca shalawat sebelum membaca do’a di atas, berdasarkan hadits berikut:

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرِو بْنِ الْعَاصِ أَنَّهُ سَمِعَ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- يَقُولُ : إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ ثُمَّ صَلُّوا عَلَىَّ فَإِنَّهُ مَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ بِهَا عَشْرًا ثُمَّ سَلُوا اللَّهَ لِىَ الْوَسِيلَة فَإِنَّهَا مَنْزِلَةٌ فِى الْجَنَّةِ لاَ تَنْبَغِى إِلاَّ لِعَبْدٍ مِنْ عِبَادِ اللَّهِ وَأَرْجُو أَنْ أَكُونَ أَنَا هُوَ فَمَنْ سَأَلَ لِىَ الْوَسِيلَة حَلَّتْ لَهُ الشَّفَاعَةُ

🌴 “Dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma bahwasannya beliau pernah mendengar Nabi shallallahu’alaihi wa sallam bersabda: Jika kalian mendengarkan adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu’adzin, kemudian bershalawatlah atasku, karena sesungguhnya barangsiapa yang bershalawat atasku satu kali maka Allah ta’ala akan bershalawat atasnya sepuluh kali. Kemudian mintalah wasilah untukku kepada Allah, karena sesungguhnya wasilah itu adalah satu kedudukan (yang tinggi) di surga, yang tidak patut diberikan kecuali kepada seorang hamba Allah, dan aku berharap akulah hamba tersebut. Barangsiapa yang memohon wasilah untukku maka ia berhak mendapatkan syafa’atku.” [HR. Muslim]

3. Tentang keumuman sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

إِذَا سَمِعْتُمُ الْمُؤَذِّنَ فَقُولُوا مِثْلَ مَا يَقُولُ

🌴 “Jika kalian mendengarkan adzan maka ucapkanlah seperti yang diucapkan mu’adzin.” [HR. Muslim dari Abdullah bin Amr bin Al-‘Ash radhiyallahu’anhuma]

✅ Keumuman hadits ini mencakup:

• Perintah menjawab adzan dan iqomah, karena iqomah juga dinamakan adzan (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah, 5/78 no. 19327, 6/92-93 no. 2801)

• Dalam menjawab azan hendaklah dijawab sesuai yang diucapkan oleh mu’adzin, termasuk menjawab, “Ash-Sholaatu khairun minan naum”, hendaklah dijawab seperti itu berdasarkan keumuman dalil tersebut.

• Kecuali lafaz hay’alataani (hayya ‘alas sholaah dan hayya ‘alal falaah) maka dijawab masing-masing dengan: Laa haula wa laa quwwata illa billaah, sebagaimana dalam hadits Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu yang diriwayatkan Al-Imam Muslim rahimahullah.

• Keumuman hadits tersebut juga mencakup jawaban terhadap, “Qod qoomatis sholaah”, maka dijawab dengan ucapan yang semisal.

• Adapun jawaban dengan lafaz, “Aqoomaha wa adaamaha”, tidak disyari’atkan karena haditsnya dha’if (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah, 5/78 no. 19327, 6/92-93 no. 2801)

4. Tidak ada hadits shohih yang menerangkan adanya lafaz khusus untuk doa setelah iqomah, selain shalawat sebagaimana dalam hadits Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu’anhuma dan doa adzan sebagaimana dalam hadits Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma di atas (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daaimah, 6/93 no. 2801).

5. Asy-Syaikh Al-Muhaddits Al-Albani rahimahullah memperingatkan lima lafaz do’a ketika mendengar adzan yang dha’if:

➡ Pertama: Tambahan dalam riwayat Al-Baihaqi:

[إنك لا تخلف الميعاد]

Innaka laa tukhliful mii’aad. Tambahan yang dha’if ini juga disebutkan dalam kitab Hisnul Muslim.

➡ Kedua: Juga tambahan dalam riwayat Al-Baihaqi:

[اللهم إنى أسألك بحق هذه الدعوة]

Allahumma inni as-aluka bi haqqi haadzihid da’wah.

➡ Ketiga: Tambahan pada salah satu cetakan kitab Syarhul Ma’ani:

[سيدنا محمد]

Sayyidina Muhammad.

➡ Keempat: Tambahan dalam riwayat Ibnus Suni:

[والدرجة الرفيعة]

Wad-darojatar rofi’ah.

➡ Kelima: Tambahan dalam riwayat Ar-Rafi’i pada Al-Muharror:

[يا أرحم الراحمي]

Yaa Arhaamar Raahimin.

⛔ Kelima lafaz do’a ini adalah tambahan-tambahan yang berasal dari hadits-hadits dha’if sehingga tidak boleh diamalkan (ihat Al-Irwa’, 1/260-261).

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

📥 Tanya: Afwan. Mengucapkan sholawat itu setiap lafadz adzan atau hanya sebelum membaca doa setelah adzan?

📤 Jawab: Sholawat dibaca setelah adzan selesai, kemudian setelah itu membaca doa mendengar adzan (lihat Fatawa Al-Lajnah Ad-Daimah, 6/89-90/2801).

📲 Gabung Channel Telegram Ta'awun Dakwah: https://telegram.me/taawundakwah

🌐 Sumber: http://sofyanruray.info/doa-mendengar-azan-yang-shahih-dan-lima-tambahan-lafaz-yang-dhaif/

✏Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

📡Disebarkan oleh Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
➡Group WA Ta'awun Dakwah: 08111377787
➡Web: www.taawundakwah.com
➡Fb: www.facebook.com/taawundakwah

Menolong Seorang Muslim adalah Amal Shalih yang Sangat Agung

🌻Menolong Seorang Muslim adalah Amal Shalih yang Sangat Agung🍃

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُؤْمِنٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا، نَفَّسَ اللهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ، يَسَّرَ اللهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللهُ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ، وَاللهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ، وَمَنْ سَلَكَ طَرِيقًا يَلْتَمِسُ فِيهِ عِلْمًا، سَهَّلَ اللهُ لَهُ بِهِ طَرِيقًا إِلَى الْجَنَّةِ، وَمَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِي بَيْتٍ مِنْ بُيُوتِ اللهِ، يَتْلُونَ كِتَابَ اللهِ، وَيَتَدَارَسُونَهُ بَيْنَهُمْ، إِلَّا نَزَلَتْ عَلَيْهِمِ السَّكِينَةُ، وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ، وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيمَنْ عِنْدَهُ، وَمَنْ بَطَّأَ بِهِ عَمَلُهُ، لَمْ يُسْرِعْ بِهِ نَسَبُهُ

✅ Barangsiapa melepaskan satu kesusahan dunia dari seorang mukmin, Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan di hari kiamat. Barangsiapa memudahkan orang yang kesulitan, Allah akan memudahkannya di dunia dan akhirat. Barangsiapa menutupi aib seorang muslim, Allah akan menutupi aibnya di dunia dan akhirat, dan Allah akan senantiasa menolong seorang hamba, selama hamba tersebut menolong saudaranya.

✅ Dan barangsiapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu agama, Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga dengan ilmu tersebut , dan tidaklah ada satu kaum yang berkumpul di rumah Allah; membaca kitab Allah dan saling mengajarkannya di antara mereka, kecuali akan turun kepada mereka ketenangan, dicurahkan kepada mereka rahmat, malaikat meliputi mereka dan Allah menyebut mereka di hadapan malaikat yang ada di sisi-Nya.

✅ Barangsiapa yang lambat amalannya, tidak akan dipercepat oleh nasabnya.

📚 [HR. Muslim dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu]

📝#‎Beberapa_Pelajaran :

1) Hadits yang mulia ini menjelaskan keutamaan-keutamaan besar yang akan diraih seorang hamba apabila ia selalu menolong saudara-saudaranya kaum mukminin, yaitu ia akan meraih pertolongan Allah jalla wa ‘ala di dunia dan akhirat, dan sungguh seorang hamba sangat membutuhkan pertolongan Allah ta’ala, tidak akan mungkin seorang hamba meraih kebaikan apa pun tanpa pertolongan-Nya, apakah kebaikan di dunia terlebih di akhirat kelak, di hari yang tidak ada perlindungan kecuali perlindungan-Nya, di hari ketika harta benda dan jabatan tiada lagi bermanfaat kecuali amal-amal shalih.

➡ Sahabat yang Mulia Ibnu Mas’ud radhiyallahu’anhu berkata,

يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْرَى مَا كَانُوا قَطُّ، وَأَجْوَعُ مَا كَانُوا قَطُّ، وَأَظْمَأُ مَا كَانُوا قَطُّ، وَأَنْصَبُ مَا كَانُوا قَطُّ، فَمَنْ كَسَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ كَسَاهُ اللَّهُ، وَمَنْ أَطْعَمَ لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَطْعَمَهُ اللَّهُ، وَمَنْ سَقَى لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ سَقَاهُ اللَّهُ، وَمَنْ عَفَا لِلَّهِ عَزَّ وَجَلَّ أَعْفَاهُ اللَّهُ.

🌾 “Manusia akan dikumpulkan di hari kiamat dalam keadaan sangat membutuhkan pakaian, sangat kelaparan, sangat kehausan dan sangat kepayahan melebihi yang pernah mereka rasakan (di dunia), maka siapa yang (ketika di dunia) pernah memberi pakaian karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memakaikan pakaian kepadanya, siapa yang pernah memberi makan karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memberi makan kepadanya, siapa yang pernah memberi minum karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan memberi minum kepadanya, siapa yang pernah memaafkan karena Allah ‘azza wa jalla, Allah akan menjadikan manusia memaafkan kezalimannya.” [Jaami’ul ‘Uluumi wal Hikam, 2/287]

2) Menolong seorang mukmin dan menghilangkan kesusahannya adalah amalan yang dicintai Allah tabaraka wa ta’ala, menunjukkan bahwa itu termasuk amal shalih yang sangat agung, yang menyebabkan kecintaan Allah subhanahu wa ta’ala kepada orang yang mengamalkannya.

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

أَحَبُّ الأَعْمَالِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى سُرُورٌ تُدْخِلُهُ عَلَى مُسْلِمٍ, أَوْ تَكَشِفُ عَنْهُ كُرْبَةً, أَوْ تَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا, أَوْ تَقْضِي عَنْهُ دَيْنًا

“Amalan yang paling dicintai Allah ta’ala adalah engkau menyenangkan seorang muslim, atau engkau mengatasi kesulitannya, atau engkau menghilangkan laparnya, atau engkau membayarkan hutangnya.” [HR. Abusy Syaikh dalam Ats-Tsawaab dari Ibnu Umar radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 955]

🌴 Menghilangkan kesusahan seekor anjing saja, menjadi sebab seorang pelacur mendapatkan ampunan Allah ta’ala, terlebih lagi menghilangkan kesusahan seorang mukmin.

🌴 Dan apabila menghilangkan kesusahan seorang mukmin di dunia keutamaannya sangat besar, maka menghilangkan kesusahannya di akhirat tentu lebih besar lagi, yaitu dengan mengajarkan tauhid dan sunnah kepadanya, serta melarangnya dari melakukan syirik dan bid’ah.

➡ Asy-Syaikh Al-‘Allamah Shalih bin Fauzan Al-Fauzan hafizhahullah pernah berkata dalam salah satu ceramah beliau,

إذا كان الله غفر للمراة البغي لما سقت الكلب الماء وهو يلهث وفي أمس الحاجة إليه فكيف بمن يسقي الناس التوحيد وهم في أمس الحاجة إليه

🌾 "Jika Allah mengampuni seorang wanita pelacur karena ia memberi minum seekor anjing yang kehausan dan sangat butuh minum, bagaimana dengan orang yang memberi minum (mengajarkan) tauhid kepada manusia dalam keadaan mereka sangat membutuhkannya."

3) Kewajiban menjaga dan menguatkan persaudaraan antara kaum mukminin dengan saling memperhatikan dan tolong menolong dalam kebaikan dan ketakwaan.

➡ Allah ta’ala berfirman,

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

🌾 “Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat.” [Al-Hujurat: 10]

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِنَّ المُؤْمِنَ لِلْمُؤْمِنِ كَالْبُنْيَانِ يَشُدُّ بَعْضُهُ بَعْضًا

🌾 “Seorang mukmin dengan mukmin yang lain bagaikan sebuah bangunan, satu dengan yang lainnya saling menguatkan.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu’anhu]

➡ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِى تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ إِذَا اشْتَكَى مِنْهُ عُضْوٌ تَدَاعَى لَهُ سَائِرُ الْجَسَدِ بِالسَّهَرِ وَالْحُمَّى

🌾 “Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal saling mencintai, menyayangi dan berlemah lembut di antara mereka bagaikan satu tubuh, apabila ada satu anggota tubuh yang sakit maka seluruh tubuh akan ikut merasa sakit hingga tidak bisa tidur dan merasa demam.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari An-Nu’man bin Basyir radhiyallahu’anhu]

4) Hadits yang mulia ini juga menerangkan keutamaan ilmu dan penuntut ilmu, serta hubungannya yang sangat erat dengan iman dan kasih sayang terhadap kaum mukminin.

✅ Bahwa menuntut ilmu agama, yaitu ilmu tentang Allah ta’ala, nama-nama-Nya, sifat-sifat-Nya dan syari’at-Nya, akan mengokohkan keimanan dalam diri seorang hamba, kemudian melahirkan amal shalih, kemudian dengan iman dan amal shalih, seorang hamba akan meraih rahmat Allah subhanahu wa ta'ala, sehingga ia selamat dari azab neraka dan masuk surga.

✅ Dan apabila menguat keimanan dalam diri seseorang, menguat pula kecintaannya kepada kaum mukminin. Asy-Syaikh Abdur Rozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr hafizhahumallah berkata,

كلَّما قوي إيمان الشَّخص قويت رحمته بإخوانه فقوَّتها في العبد من قوة إيمانه، وضعفها من ضعف إيمانه، وهـذا ظاهر في قوله عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ: «مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ»، وذلك أنَّ إلـاهنا المقصود المعبود رحيم يحب الرحماء ودِيننا دين الرَّحمة، ونبيّنا نبيّ الرّحمة، وكتابنا القران كتاب الرحمة، والله نعت عباده المؤمنين فيه بقوله: {رُحَمَاءُ بَيْنَهُمْ}.

🌿 "Setiap kali menguat iman seseorang, menguat pula kasih sayangnya terhadap saudara-saudaranya seagama, karena kuatnya sifat kasih sayang berasal dari kekuatan imannya dan lemahnya sifat tersebut berasal dari kelemahan imannya. Ini jelas dalam sabda Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam,

مَثَلُ الْمُؤْمِنِينَ فِي تَوَادِّهِمْ وَتَرَاحُمِهِمْ وَتَعَاطُفِهِمْ مَثَلُ الْجَسَدِ

🌾 “Perumpamaan kaum mukminin dalam hal saling mencintai, menyayangi dan berlema

PENGEBOMAN DI NEGERI-NEGERI KAFIR, APAKAH TERMASUK JIHAD?

💣💥 PENGEBOMAN DI NEGERI-NEGERI KAFIR, APAKAH TERMASUK JIHAD?

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

🔑 Asy-Syaikh Al-'Allaamah Prof. DR. Shalih bin Fauzan al-Fauzan hafizhahullah

❓ Tanya: Apakah tindakan pembunuhan rahasia atau peledakan gedung-gedung pemerintahan di negeri-negeri kafir merupakan sesuatu yang harus dilakukan dan merupakan amalan jihad?

🌿 Jawab: Pembunuhan rahasia dan pengrusakan adalah PERKARA YANG TIDAK BOLEH. Karena itu akan memberikan kejelekan kepada kaum muslimin, dan akan menyebabkan pembunuhan massal dan pengusiran terhadap kaum muslimin.

🚪 Yang disyari'atka untuk menghadapi orang-orang kafir adalah jihad fi sabilillah dan menghadapi mereka di MEDAN TEMPUR, apabila kaum muslimin MEMILIKI KEMAMPUAN untuk menyiapkan bala tentara,  bertempur dan berperang melawan orang-orang kafir sebagaimana yang dilakukan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam.

💣💥 Adapun pembunuhan rahasia dan penghancuran maka justru akan menimpakan kejelekan terhadap kaum muslimin...!

🔵 Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam ketika masih berada di Makkah sebelum hijrah ke Madinah, ketika itu beliau diperintah untuk menahan diri (dari berperang dan membunuh orang-orang kafir, pen).

Allah ta'ala berfirman,

{أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِينَ قِيلَ لَهُمْ كُفُّوا أَيْدِيَكُمْ وَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ }

"Tidakkah kalian perhatikan orang-orang yang dikatakan kepada mereka 'tahanlah tangan-tangan kalian, tegakkanlah shalat, dan bayarlah zakat." [an-Nisaa : 77]

Ketika itu beliau diperintah untuk menahan tangan dari memerangi orang-orang kafir. Karena saat itu kaum muslimin belum mempunyai kemampuan untuk memerangi orang-orang kafir. Kalau seandainya kaum muslimin membunuh satu orang kafir,  niscaya kaum kafir itu akan membunuh dan menghabisi kaum muslimin semuanya. Karena mereka lebih kuat daripada kaum muslimin.

Kaum muslimin berada di bawah tekanan dan kekuatan kafir,  sebagaimana kita saksikan dan kita dengar sekarang.

❌🚧 Pembunuhan rahasia dan peledakan bukan termasuk perkara dakwah, bukan pula jihad fi sabilillah.
📎 Ini justru akan mengantarkan kejelekan kepada kaum muslimin, sebagaimana telah terjadi pada masa ini.

📚 al-Ajwibah al-Mufidah, hal. 229-230.

وبالله التوفيق وصلى الله على نبينا محمد وآله وصحبه وسلم

📝 Ustadz Abdul Mu'thi Al-Maidani hafizhahullah

📡Disebarkan oleh Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Gabung Channel Telegram: https://telegram.me/taawundakwah
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

💻Sumber: http://sofyanruray.info/pengeboman-di-negeri-negeri-kafir-apakah-termasuk-jihad/

Cara Memanfaatkan Waktu Ba'da Ashar Sampai Maghrib di Hari Jum'at untuk Berdoa

✅Cara Memanfaatkan Waktu Ba'da Ashar Sampai Maghrib di Hari Jum'at untuk Berdoa🍂

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

➡Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً، لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللَّهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ، فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

“Hari Jum’at itu dua belas saat, tidak ada seorang muslim pun yang memohon sesuatu kepada Allah (pada salah satu saat) kecuali Allah akan mengabulkan permohonannya, maka carilah (waktu pengabulan itu) di akhir saat setelah Ashar.” [HR. An-Nasaai dari Jabir bin Abdullah radhiyallahu’anhuma, Shahihut Targhib: 703]

📌Al-Imam At-Tirmidzi rahimahullah berkata,

ورأى بعض أهل العلم من أصحاب النبي صلى الله عليه وسلم وغيرهم أن الساعة التي ترجى بعد العصر إلى أن تغرب الشمس

“Dan sebagian ulama, baik dari kalangan sahabat Nabi shallallahu’alaihi wa sallam maupun selain mereka berpendapat bahwa waktu yang diharapkan terkabulnya doa tersebut adalah ba’da Ashar sampai matahari terbenam.” [Shahihut Targhib, 1/171]

📖Penjelasan:

1. Zhahir, yang nampak jelas bahwa makna hadits ini mutlak (umum), berdoa setelah Ashar sampai Maghrib dapat dilakukan kapan dan di mana saja.

2. Apabila dilakukan setelah sholat Ashar sambil menunggu sholat Maghrib di masjid maka ini lebih besar peluang dikabulkannya, karena orang yang menunggu sholat sama dengan orang yang sedang sholat.

3. Apabila sakit maka boleh dilakukan di rumah, lebih baik dilakukan di tempat ia melakukan sholat Ashar sambil menunggu Maghrib.

4. Seorang wanita juga dianjurkan untuk menunggu sholat Maghrib di tempat ia sholat Ashar di rumah seraya berdoa kepada Allah ta'ala.

5. Datang ke masjid lebih awal sebelum sholat Maghrib dengan maksud untuk berdoa setelah melakukan sholat tahiyyatul masjid.

📚[Disarikan dari Majmu' Fatawa Asy-Syaikh Ibni Baz rahimahullah, 30/270-271]

✏Al-Ustadz Sofyan Chalid Ruray hafizhahullah

📡Disebarkan oleh Markaz Ta’awun Dakwah dan Bimbingan Islam:
📮Gabung Channel Telegram: https://telegram.me/taawundakwah
📲Gabung Group WA: 08111377787
🌍www.facebook.com/taawundakwah
🌐www.taawundakwah.com
📱PIN BB: 5843BE7E

🌐http://sofyanruray.info/cara-memanfaatkan-waktu-bada-ashar-sampai-maghrib-di-hari-jumat-untuk-berdoa/

Menantu yang Ideal Memang Penuntut Ilmu Syar’i Walau Dia Miskin

🌻Menantu yang Ideal Memang Penuntut Ilmu Syar’i Walau Dia Miskin❤

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

🌴 Adalah hal yang seharusnya bagi orang tua, terlebih seorang Ahlus Sunnah, untuk mencari menantu atau calon suami bagi putrinya; seorang pria yang shalih, yang baik akhlaknya dan agamanya.

✅ Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam bersabda,

إِذَا أَتَاكُمْ مَنْ تَرْضَوْنَ خُلُقَهُ وَدِينَهُ فَزَوِّجُوهُ ، إِلاَّ تَفْعَلُوا تَكُنْ فِتْنَةٌ فِي الأَرْضِ وَفَسَادٌ عَرِيضٌ

🌾 “Jika datang kepada kalian seorang pelamar putri kalian yang kalian ridhoi akhlaknya dan agamanya maka nikahkanlah, jika kalian tidak melakukannya maka akan terjadi fitnah (bencana) di muka bumi dan kerusakan yang luas.” [HR. Ibnu Majah dari Abu Hurairah radhiyallahu’anhu, Shahih Ibni Majah: 1601]

🌴 󾁉Dalam hadits yang mulia ini terkandung perintah memperhatikan dua perkara terpenting dalam memilih menantu:

Pertama: Kemuliaan akhlak, hal itu karena akhlak termasuk faktor terbesar langgengnya rumah tangga dan baiknya hubungan antara dua keluarga besar suami dan istri.

Kedua: Kebaikan agama, maknanya adalah;
➡ Ketakwaan,
➡ Kelurusan aqidah,
➡ Keselamatan manhaj dari berbagai penyimpangan,
➡ Istiqomah di atas sunnah,
➡ Menjauhi syirik, bid’ah dan maksiat.
Inilah faktor terbesar langgengnya rumah tangga, bukan hanya di dunia tapi yang lebih penting sampai di akhirat kelak.

✅ Al-Imam Al-Baghawi rahimahullah menyebutkan,

وَعَن الْحَسَن أَتَاهُ رجل، فَقَالَ: إِن لي بِنْتا أحبها وَقد خطبهَا غيرُ وَاحِد، فَمن تُشِير عَليّ أَن أزوجها؟ قَالَ: زوّجها رجلا يَتَّقِي اللَّه، فَإِنَّهُ إِن أَحبها أكرمها، وَإِن أبغضها لم يظلمها.

🌾 “Dan dari Al-Hasan Al-Bashri rahimahullah, telah datang kepada beliau seorang laki-laki seraya berkata: Sesungguhnya aku memiliki anak perempuan yang sangat aku sayangi dan telah dilamar oleh beberapa orang, maka siapakah yang engkau sarankan untuk kunikahkan dengan putriku? Beliau berkata: Nikahkanlah dengan pria yang bertakwa kepada Allah, karena apabila ia mencintai anakmu maka ia akan memuliakannya, dan apabila ia marah kepadanya maka ia tidak akan menzaliminya.” [Syarhus Sunnah, 9/11]

✅ Dan tidak diragukan lagi, kebaikan akhlak dan agama seseorang sangat bergantung pada ilmu agama yang ia miliki, semakin dalam ia menuntut ilmu agama akan semakin baik pula akhlak dan agamanya, maka seorang penuntut ilmu agama adalah menantu terbaik, walau dia miskin.

🌴 Marilah kita tengok sejenak teladan dari generasi Salaf, dari Pembesar Tabi’in yang Mulia Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah, ketika beliau memilih calon suami untuk putrinya, maka beliau memilih seorang penuntut ilmu, walau dia seorang yang miskin, dan beliau menolak pinangan anak orang kaya, bahkan anak penguasa.

✅ Ibnu Abi Wada’ah rahimahullah berkata,

🌾 “Dahulu aku belajar di majelis Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah, maka beliau kehilangan aku selama beberapa hari, tatkala aku datang lagi ke majelisnya, beliau berkata: Dari mana saja engkau?

Aku jawab: Istriku meninggal dunia, hingga aku sibuk mengurusnya.

Beliau berkata: Seharusnya engkau mengabari kami sehingga kami bisa ikut melayat.

Tatkala aku ingin bangkit dari majelis, beliau berkata: Apakah kamu sudah punya istri lagi?

Aku jawab: Semoga Allah merahmatimu, siapakah yang mau menikahkan aku, sementara aku hanya memiliki 2 atau 3 dirham saja?

Beliau berkata: Aku.

Aku berkata: Benarkah?

Beliau menjawab: Iya.

Kemudian beliau berkhutbah dengan memuji Allah dan bersholawat kepada Nabi shallallahu’alaihi wa sallam, lalu beliau menikahkan aku dengan mahar 2 atau 3 dirham tersebut. Maka aku pun bangkit dari majelis dan aku tidak tahu apa yang mesti aku lakukan karena sangat senangnya, lalu aku kembali ke rumah dan aku mulai berpikir dari siapa aku akan mengambil atau meminjam uang (untuk mengadakan walimahnya).

Aku sholat Maghrib, lalu kembali ke rumah dan bersitirahat sejenak. Ketika itu aku seorang diri di rumah dan aku berpuasa di hari itu, maka aku pun bersiap-siap untuk makan malam dengan sepotong roti dan minyak, tiba-tiba ada tamu yang datang mengucapkan salam seraya mengetuk pintu.

Aku berkata: Siapa yang datang? Sang tamu menjawab: Aku Sa’id.

Aku pun berusaha mengingat setiap orang yang namanya Sa’id, akhirnya fikiranku hanya tertuju pada Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah, namun beliau tidak pernah terlihat selama 40 tahun ini kecuali berjalan antara rumahnya dan masjid saja.

Aku pun bangkit dan keluar untuk menemui tamu itu, ternyata benar-benar Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah, maka aku pun mengira keadaanku telah jelas baginya. Aku berkata: Wahai Abu Muhammad, mengapa tidak engkau utus saja orang memanggilku, sehingga akulah yang datang kepadamu?

Belia berkata: Engkau lebih berhak untuk didatangi.

Aku berkata: Adakah yang bisa aku bantu?

Beliau berkata: Sesungguhnya engkau adalah seorang pria yang sendirian kemudian menikahi putriku, maka aku tidak suka engkau melewati malam ini seorang diri, inilah istrimu.

Ternyata putrinya telah berdiri di belakangnya yang tingginya sama dengannya sehingga aku tidak dapat melihatnya. Kemudian beliau memegang tangannya dan membawanya ke arah pintu seraya membuka dan menutup pintu kembali, karena saking malunya sampai wanita itu terjatuh, ia pun berpegangan di pintu, kemudian aku mengajaknya menuju jamuan yang hanya terdapat minyak dan roti, aku pun meletakkannya pada bayangan lampu agar ia tidak melihatnya. Lalu aku naik ke atap dan aku memanggil para tetangga, mereka lalu berdatangan kepadaku seraya berkata: Ada apa denganmu?

Aku berkata: Aduhai, Sa’id bin Al-Musayyib telah menikahkan aku dengan putrinya hari ini, dan ia telah datang membawa anaknya secara tiba-tiba.

Mereka pun kaget dan berkata: Sa’id bin Al-Musayyib seorang ulama besar menikahkanmu dengan putrinya?

Aku berkata: Iya, ini istriku sudah berada di dalam rumah. Mereka pun turun kepadanya, hingga sampai kepada ibuku, beliau pun datang dan berkata: Tidak boleh engkau menyentuhnya sebelum aku memperbaikinya selama tiga hari.

Aku pun menunggu sampai tiga hari, kemudian aku masuk menemuinya, ternyata ia adalah termasuk wanita yang paling cantik, yang paling hapal Al-Qur’an dan paling tahu dengan sunnah Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam serta paling mengerti hak suami.

Aku pun tinggal bersamanya sebulan tanpa didatangi oleh Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah, dan tidak pula aku datang kepadanya, sampai mendekati sebulan penuh baru aku datang kepadanya di majelisnya, aku ucapkan salam kepadanya dan ia menjawab salamku tanpa mengatakan apa pun sampai yang hadir di majelis itu bubar.

Ketika di majelis itu tinggal kami berdua maka beliau berkata: Bagaimana keadaan putriku?

Aku jawab: Sangat baik wahai Abu Muhammad, seperti apa yang dicintai oleh kawan dan dibenci oleh musuh.

Beliau berkata: Jika ia membuatmu susah maka didiklah ia dengan tegas.

Aku pun kembali ke rumahku, lalu beliau mengirimkan kepadaku 20.000 dirham.” [Al-Hilyah, 2/167-168]

✅ Abdullah bin Sulaiman rahimahullah berkata,

وَكَانَتْ بِنْتُ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيِّبِ خَطَبَهَا عَبْدُ الْمَلِكِ بْنُ مَرْوَانَ لِابْنِهِ الْوَلِيدِ بْنِ عَبْدِ الْمَلِكِ حِينَ وَلَّاهُ الْعَهْدَ فَأَبَى سَعِيدٌ أَنْ يُزَوِّجَهُ

🌾 “Padahal putri Sa’id bin Al-Musayyib rahimahullah ini pernah dilamar oleh Abdul Malik bin Marwan untuk putranya Al-Walid bin Abdul Malik ketika dia berkuasa, tetapi Sa’id enggan untuk menikahkannya dengan putra penguasa tersebut.” [Al-Hilyah, 2/168]

Inilah teladan dari generasi Salaf, mereka lebih memilih menantu seorang penuntut ilmu syar’i, walhamdulillaah di masa ini Allah subhanahu wa ta’ala memudahkan para penuntut ilmu untuk mendalami ilmu-ilmu agama melalui lembaga-lembaga formal seperti Universitas Islam Madinah dan LIPIA Jakarta, dan keduanya termasuk lembaga pendidikan tinggi Ahlus Sunnah wal Jama’ah yang terbaik dan direkomendasikan para ulama besar Ahlus Sunnah di masa ini.

Walau dimaklumi juga bahwa tidak semua alumninya yang benar-benar mengamalkan ilmunya, yaitu berpegang teguh dengan manhaj Ahlus Sunnah wal Jama’ah. Tidak sedikit yang menyimpang dari jalan kebenaran, maka hendaklah setiap orang tua mengenal kebenaran agar ia tahu siapa yang berada di atas kebenaran, dan bertanya kepada ulama atau da’i Ahlu