Sujud Syahwi (Bagian 2)
🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 13 Rabi'ul Awwal 1437 H / 12 Desember 2106 M
👤 Ustadz Fauzan ST, MA
📗 Matan Abū Syujā' | Kitāb Shalāt
🔊 Kajian 48 | Sujud Syahwi (Bagian 2)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FZ-H048
〰〰〰〰〰〰〰
MATAN KITAB
والمتروك من الصلاة ثلاثة أشياء فرض وسنة وهيئة فالفرض لا ينوب عنه سجود السهو بل إن ذكره والزمان قريب أتى به وبنى عليه وسجد للسهو والسنة لا يعود إليها بعد التلبس بالفرض لكنه يسجد للسهو عنها والهيئة لا يعود إليها بعد تركها ولا يسجد للسهو عنها وإذا شك في عدد ما أتى به من الركعات بنى على اليقين وهو الأقل وسجد للسه وسجود السهو سنة ومحله قبل السلام
Dan perkara-perkara yang ditinggalkan didalam shalāt ada tiga macam jenisnya, Fardu, Sunnah-Sunnah dan Haiat.
Adapun perkara yang wajib, maka tidak bisa digantikan dengan sujud sahwi. Apabila dia ingat dan waktunya masih pendek atau masih dekat, maka kewajiban yang ditinggalkannya tadi dikerjakan pada saat dia ingat, dan dilanjutkan serta kemudian sujud sahwi setelahnya.
Adapun sunnah-sunnah shalāt maka tidak diulang dan tidak perlu kembali untuk melakukannya apabila telah melakukan gerakan lain yang merupakan wajib didalam shalāt akan tetapi tetap perlu melakukan sujud sahwi karena lupa melakukannya.
Adapun sunnah Haiat maka tidak perlu kembali untuk melakukannya dan tidak perlu melakukan sujud sahwi karena meninggalkannya.
〰〰〰〰〰〰〰
SUJUD SAHWI BAGIAN 2
بسم الله الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله و بعد
Para sahabat BiAS yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, kita lanjutkan halaqah yang ke-48 masuk pada fasal tentang "Sujud sahwi bagian ke-2"
قال المصنف
Mushalif melanjutkan,
((فالفرض لا ينوب عنه سجود السهو بل إن ذكره والزمان قريب أتى به وبنى عليه وسجد للسهو))
Kata beliau, adapun perkara yang wajib, maka tidak bisa digantikan dengan sujud sahwi.
Apabila dia ingat dan waktunya masih pendek atau masih dekat, maka kewajiban yang ditinggalkannya tadi dikerjakan pada saat dia ingat, dan dilanjutkan (yakni) tidak perlu diulang dari awal serta kemudian sujud sahwi setelahnya (maksudnya) sebelum salam.
Faraid atau kewajiban shalāt, apabila ditinggalkan maka harus dikerjakan.
Ada beberapa keadaan:
⑴ Apabila dia ingat dan masih dalam keadaan shalāt, maka kembali kepada shalāt dia wajib untuk kembali kepada shalāt yang ditinggalkan, jadi apabila ingat dan masih dalam keadaan shalāt maka wajib untuk kembali kepada shalāt yang ditinggalkan dan tidak perlu mengulangi dari awal, kemudian sujud sahwi setelah salam.
Apabila ingat setelah salam, namun belum lama jeda waktunya, maka segera kembali mulai dari kewajiban yang ditinggalkan dan tidak perlu mengulang.
⑵ Apabila ingat setelah salam, namun belum lama jeda waktunya maka segera kembali mulai dari kewajiban yang dia tinggalkan yaitu kewajiban shalāt yang dia tinggalkan dan tidak perlu mengulang
⑶ Apabila dia ingat setelah salam, namun ada jeda cukup panjang maka dia wajib mengulangi shalāt tersebut dari awal
Hal ini berlaku bagi imam maupun shalāt munfarid (shalāt sendirian)
Adapun makmum, maka apabila dia lupa maka dia tidak melakukan sujud sahwi, dan imam menanggung apa yang dilupakan oleh makmumnya.
Kemudian penulis melanjutkan,
((والسنة لا يعود إليها بعد التلبس بالفرض لكنه يسجد للسهو عنها))
Adapun sunnah-sunnah shalāt maka tidak diulang dan tidak perlu kembali untuk melakukannya apabila telah melakukan gerakan lain yang merupakan wajib didalam shalāt akan tetapi tetap perlu melakukan sujud sahwi karena lupa melakukannya.
Sunnah-sunnah didalam shalāt terbagi menjadi 2 (dua) yaitu :
1. Al ib'adh (yaitu sunnah shalāt) yang apabila ditinggalkan dilakukan sujud sahwi
2. Haiat (yaitu sunnah shalāt yang tidak ada pengaruhnya apabila ditinggalkan)
Sunnah al ib'adh seperti
Tasyahud awwal
Duduk tasyahhud
Shalawat atas nabi dalam tasyahhud, dan lain-lain.
Sunnah al ib'adh apabila tertinggal, misalnya, seseorang lupa tasyahud awal, kemudian dia berdiri yang merupakan wajib shalāt (karena berdiri adalah salah satu syarat atau waji