BEBERAPA CONTOH DOSA PENYEBAB JATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA (BAGIAN 1)
🌎 BimbinganIslam.com
Jum'at, 10 Rabi'ul Awwal 1438 H / 09 Desember 2016 M
👤 Ustadz 'Abdullāh Roy, MA
📘 Silsilah Beriman Kepada Hari Akhir
🔊 Halaqah 60 | Beberapa Contoh Dosa Penyebab Jatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka (bagian 1)
⬇ Download Audio: https://goo.gl/3vnWSn
➖➖➖➖➖➖➖
CONTOH DOSA PENYEBAB JATUHNYA SESEORANG KE DALAM NERAKA (BAGIAN 1)
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه أجمعين
Halaqah yang ke-60 dari Silsilah 'Ilmiyah Beriman kepada hari akhir adalah tentang "Beberapa Contoh Dosa Penyebab Jatuhnya Seseorang Ke Dalam Neraka Bagian Pertama"
Dosa yang dilakukan oleh seorang muslim, apabila Allāh Subhānahu wa Ta'āla tidak mengampuninya akan menjadi sebab seseorang terjatuh ke dalam neraka.
Di antara dosa tersebut adalah:
▪DOSA BID'AH
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata,
وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَ ّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ
"Dan sejelek-jelek perkara adalah perkara yang diada-adakan. Dan setiap yang diada-adakan adalah bid'ah. Dan setiap bid'ah adalah sesat. Dan setiap kesesatan di dalam neraka. "
(Hadits Shahih Riwayat Nasā'i)
Bid'ah inilah yang sebenarnya telah memecah-belah umat Islam.
Umat yang dahulunya bersatu, satu di atas Al Qurān dan Al Hadits dengan satu pemahaman, yaitu pemahaman para sahabat Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam generasi terbaik umat Islam, menjadi berbagai aliran yang banyak.
Golongan yang selamat adalah golongan yang tetap berpegang kepada islam yang murni yang dipahami oleh para sahabat Radhiyallāhu 'anhum.
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
وَتَفْتَرِقُ أُمَّتِى عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ مِلَّةً كُلُّهُمْ فِى النَّارِ إِلاَّ مِلَّةً وَاحِدَةً قَالُوا وَمَنْ هِىَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ مَا أَنَا عَلَيْهِ وَأَصْحَابِى
"Dan akan berpecah-belah umatku menjadi 73 golongan. Semuanya masuk ke dalam neraka kecuali satu golongan. Mereka berkata, 'Siapakah golongan tersebut ya Rasūlullāh ?' Beliau menjawab, 'Golongan yang berada di atas jalanku dan jalan para sahabatku'."
(Hadits Hasan Riwayat Tirmidzi).
Ucapan beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam "ummatī" yaitu umatku, menunjukkan bahwasanya aliran-aliran tersebut tidaklah kafir dengan bid'ah yang mereka lakukan.
Dan ucapan beliau shallallāhu 'alayhi wa sallam semuanya masuk neraka, menunjukkan bahwasanya bid'ah yang mereka lakukan adalah dosa besar yang menyebabkan masuk neraka.
Kalau Allāh menghendaki, maka Allāh mengampuni tanpa diadzab dan kalau Allāh menghendaki maka Allāh akan mengadzab di neraka sampai waktu yang Allāh kehendaki.
Seorang muslim hendaknya menjauhi aliran-aliran sesat tersebut yang di antara ciri-cirinya:
➙Tidak kembali kepada pemahaman para sahabat di dalam memahami Al Qurān dan Al Hadits.
➙Tidak memiliki perhatian yang besar terhadap aqidah dan tauhid
➙Mendahulukan akal di atas dalil.
➙Bersembunyi-sembunyi di dalam beragama.
➙Dan ada di antara mereka yang memiliki bai'at khusus kepada pemimpin aliran,
di antara cirinya:
√ Mencela dan membicarakan kejelekan penguasa.
√ Tidak berhati-hati di dalam berdalil dengan hadits-hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.
√ Mencukupkan diri dengan Al Qurān tanpa hadits di dalam berdalil.
√ Dan di antara cirinya mereka mudah mengkafirkan orang yang tidak sependapat dengan mereka.
Hendaknya seorang muslim meninggalkan bid'ah meskipun dianggap baik atau hasanah oleh sebagian manusia.
Meninggalkan aliran-aliran sesat tersebut dan jangan tertipu dengan pakaian atau banyaknya jumlah mereka. Karena kebenaran tidak diukur dengan perkara-perkara tersebut, tapi diukur dengan kesesuaiannya dengan Al Qurān dan Al Hadits.
Menasehati para pengikut aliran sesuai dengan kemampuan supaya kembali kepada kebenaran dengan cara yang hikmah merupakan bentuk rasa cinta kita kepada saudara se-Islam.
Dan upaya menyatukan umat di atas kebenaran serta menyelamatkan mereka dari ancaman neraka.
Dan perlu diketahui bahwasanya meninggalkan aliran-aliran tersebut juga bukan berarti seseorang hidup jauh dari agama, menjauhi ilmu dan para ulama.
Kemudian mengikuti syahwat dan hawa nafsunya.
Karena seorang muslim di dunia ini dituntut untuk menjauhi fitnah syubhat (kerancuan berpikir) dan menjauhi fitnah syahwat.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla memberikan hidayah kepada kita semua.
Itulah yang bisa kita sampaikan pada halaqah kali ini dan sampai bertemu kembali pada halaqah selanjutnya.
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
'Abdullāh Roy
Di kota Al-Madīnah
Ditranskrip oleh Tim Transkrip BiAS
_____________________________