🌍 BimbinganIslam.com
Rabu, 20 Rajab 1437 H / 27 April 2016 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk
🔊 Hadits 05| Riya' (Bagian 3)
⬇ Download audio: bit.ly/BiAS-FA-Bab04-H5-3
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
وَعَنْ مَحْمُوْدِ بْنِ لَبِيْدٍ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم : "إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ: اَلرِّيَاءُ." أَخْرَجَهُ أَحْمَدُ بِسَنَدٍ حَسَنٍ.
Dari Mahmud bin Labid Radhiyallāhu 'anhu ia berkata: Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda: “Sesungguhnya hal yang paling aku takuti menimpa kalian ialah syirik kecil, yaitu riya'.”
(HR Ahmad dengan sanad yang hasan).
〰〰〰〰〰〰〰
R I Y A ' (BAGIAN 3)
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
Ikhwān dan Akhwat, kita lanjutkan pembahasan kita pada hadīts yang ke-5, tentang sabda Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الأَصْغَرُ الرِّيَاءُ
"Bahwasanya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil yaitu riya'."
Disini nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan, yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah syirik kecil (riya')
Kenapa, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan demikian?
Karena, riya' adalah penyakit yang menimpa orang-orang yang shalih.
Kalau para pelaku maksiat, apa yang mau mereka riya'kan ?
Seperti ↝ tukang minum khamr, tukang narkoba, orang yang meninggalkan shalāt, orang yang memutuskan silaturahmi.
Apa yang mau mereka banggakan? Apa yang mau mereka riya'kan?
Justru penyakit riya' ini, penyakit yang menimpa orang-orang yang shalih, oleh karenanya Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ
Ini khitat (pembicaraan Nabi) ditujukan kepada para shahābat karena para shahābat adalah orang-orang yang shalih.
Oleh karenanya riya'adalah penyakit yang dikhawatirkan menimpa orang-orang yang shalih yang banyak ibadahnya.
Dalam suatu hadīts Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam pernah bersabda:
أَلاَ أُخْبِرُكُمْ بِمَا هُوَ أَخْوَفُ عَلَيْكُمْ عِنْدِيْ مِنَ الْمَسِيْحِ الدَّجَّالِ قَالَ قُلْنَا بَلَى فَقَالَ الشِّرْكُ الْخَفِيُّ أَنْ يَقُوْمَ الرَّجُلُ يُصَلِّيْ فَيُزَيِّنُ صَلاَتَهُ لِمَا يَرَى مِنْ نَظَرِ رَجُلٍ
"Maukah aku kabarkan kepada kalian, wahai para shahābatku tentang yang lebih aku khawatirkan kepada kalian daripada fitnahnya alMasihi adDajjāl?"
Para shahābat berkata, "Tentu ya Rasulullāh, apakah itu?"
Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam berkata, "Syirku khafiy (syirik yang samar)."
Kemudian Rasulullāh mencontohkan:
"Seseorang berdiri kemudian dia shalāt dan dia baguskan shalātnya, karena dia tahu ada orang yang melihatnya."
(HR Ibnu Mājah no. 4204, dari hadīts Abū Sa’id al Khudri. Hadīts ini hasan-Shahīh at Targhib wat Tarhib no. 30)
Ini dia riya', dia shalāt kemudian dia baguskan shalātnya
Kenapa?
Karena ada orang yang memperhatikan dia sedang shalāt sehingga dia ingin mencari perhatian orang tersebut.
Karenanya ini lebih ditakutkan oleh Nabi shallallāhu 'alayhi wa sallam daripada fitnah Dajjāl.
Padahal kita tahu fitnah Dajjāl adalah fitnah yang paling berbahaya namun meskipun dia fitnah yang sangat berbahaya,
⑴ Dia hanya muncul di akhir jaman dan cuma sekali.
⑵ Orang yang mengikuti Dajjāl adalah bukan orang-orang yang shalih.
⇒ Pengikut Dajjāl seperti pelaku maksiat, atau orang-orang kāfir, Munāfiq atau Yahudi atau orang-orang yang imannya lemah.
Oleh karenanya fitnah riya' lebih ditakuti oleh Nabi Shallallāhu 'alayhi wa sallam daripada fitnah Dajjāl, kenapa ? Karena fitnah Dajjāl hanya terjadi akhir zaman sedangkan fitnah riya' terjadi setiap saat, selama hidup seorang muslim maka dia terus berjuang untuk melawan riya'-riya' ini.
Dari sinilah kita mengerti kenapa Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:
إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الرِّيَاءُ
"Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan menimpa kalian adalah riya'."
Dari sini kita tahu bahwasanya kita sebagai seorang muslim harus takut dengan penyakit ini karena Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan, "Aku takut."
Maka jangan kita meremehkan masalah riya'.
Oleh karenanya kita dapati orang-orang yang paling takut dengan riya' adalah orang-orang yang paling shalih yang selalu mengecek niat mereka, selalu memperhatikan niat mereka.
Mereka tidak "PD" bahwa mereka ikhlas dan selalu memperhatikan khawatir mereka terjerumus kedalam riya'.
Kenapa?
Karena kalau riya' maka selesai sudah, ibadahnya tidak diterima.
Syaithān tidak peduli dengan seorang yang rajin ibadah, rajin bersedekah, berjihad dan macam- macamnya, tetapi syaithān cukup menggelitik hatinya agar dia riya'.
Dimasukkan ke dalam hatinya niat yang busuk, yaitu agar dihormati oleh masyarakat, agar dia diakui.
Maka tatkala itu hancurlah ibadahnya. Padahal dia sudah berkorban begitu banyak.
Oleh karenanya Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah pernah menjelaskan bahwasannya:
"Sesunguhnya orang yang riya' dalam ibadah tidak hanya rugi bahwa ibadahnya batal tidak diterima oleh Allāh tanpa ada dampak yang buruk, kalau seandainya riya' itu ujung-ujung hanya dapat nol tidak ada dampak buruk (hilang pahalanya, pent) itu masih mendingan, akan tapi riya', dan itu adalah itu syirik kecil."
Jadi seorang yang sudah beribadah dia bukan cuma dapat nol tapi dapat minus bahkan minusnya besar, kenapa? karena riya' adalah syirik ashgar yang termasuk dosa besar sebagaimana telah dijelaskan pada pertemuan yang lalu.
Dari sini kita mengerti, kenapa Rasulullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam khawatir para shahābatnya dan juga orang-orang shalih terkena penyakit riya'.
Semoga Allāh Subhānahu wa Ta'āla melindungi kita dari penyakit riya'.
وبالله التوفيق
والسلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
_____________________________
📦Donasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
📮Saran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com7