๐ BimbinganIslam.com
Rabu, 21 Jumฤdal Akhir 1437 H / 30 Maret 2016 M
๐ค Ustadz Firanda Andirja, MA
๐ Kitฤbul Jฤmi' | Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk
๐ Hadits 03| Berbahayanya Berbuat Zhalim (Bagian 1)
โฌ Download audio: https://goo.gl/gpA6XQ
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
ุนููู ุงุจููู ุนูู ูุฑู ุฑุถู ุงููู ุงููู ููุงูู: ููุงูู ุฑูุณููููู ุงูููููู ุตูู ุงููู ุนููู ู ุณูู " ุงููุธููููู ู ุธูููู ูุงุชู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู." ู ูุชูููููู ุนููููููู.
Dari Ibnu โUmar Radiyallahu anhuma ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: โKedzaliman ialah kegelapan-kegelapan pada hari kiamat.โ (Muttafaqun โalaih).
ใฐใฐใฐใฐใฐใฐใฐ
BERBAHAYANYA BERBUAT ZHALIM (BAGIAN 1 DARI 3)
ุจูุณูู
ู ุงูููููู ุงูุฑููุญูู
ูฐูู ุงูุฑููุญููู
ู
ุงูุญู
ุฏ ููู ูุงูุตูุงุฉ ูุงูุณูุงู
ุนูู ุฑุณูู ุงููู
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,
Kita masih dalam bab Tarhib min Masawil Akhlak (Bab Peringatan Terhadap Akhlak-Akhlak Buruk), kita masuk pada hadits yang ketiga.
Dari Ibnu Umar radhiyallฤhu anhuma, beliau berkata: Rasulullฤh shallallฤhu 'alayhi wa sallam bersabda:
ุงููุธููููู ู ุธูููู ูุงุชู ููููู ู ุงููููููุงู ูุฉู
'Kezhaliman merupakan kegelapan yang bertumpuk-tumpuk (banyak) pada hari kiamat kelak."
(Muttafaqun 'alaihi)
Hadits ini menjelaskan akan bahayanya berbuat zhalim.
Ada yang menafsirkan secara zhahir yaitu pada hari kiamat kelak akan diberi cahaya oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla sebagaimana Allฤh isyaratkan dalam Al Qurฤn surat Al Hadid:
ููููู
ู ุชูุฑูู ุงููู
ูุคูู
ูููููู ููุงููู
ูุคูู
ูููุงุชู ููุณูุนูู ูููุฑูููู
ู ุจููููู ุฃูููุฏููููู
ู ููุจูุฃูููู
ูุงููููู
ู ุจูุดูุฑูุงููู
ู ุงููููููู
ู ุฌููููุงุชู ุชูุฌูุฑูู ู
ููู ุชูุญูุชูููุง ุงููุฃูููููุงุฑู
"Pada hari engkau melihat kaum mukminin dan mukminat yang cahaya mereka bersinar dihadapan mereka dan di sebelah kanan mereka. (Dikatakan kepada mereka), 'inilah kabar gembira kepada kalian, bagi kalian surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai'."
(QS Al Hadid: 12)
Jadi pada hari kiamat kelak kaum mukminin diberi cahaya oleh Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla sehingga memudahkan langkah kaki mereka menuju surga.
Dalam surat At Tahrim Allฤh juga berfirman:
ูููุฑูููู ู ููุณูุนูู ุจููููู ุฃูููุฏููููู ู ููุจูุฃูููู ูุงููููู ู ูููููููููู ุฑูุจููููุง ุฃูุชูู ูู ู ููููุง ูููุฑูููุง ููุงุบูููุฑู ููููุง ุฅูููููู ุนูููู ููููู ุดูููุกู ููุฏููุฑู
"Cahaya mereka bersinar di hadapan mereka dan juga di sebelah kanan mereka, mereka berkata, 'Ya Rab kami, sempurnakanlah cahaya kami'. Ampunilah kami, sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu."
(QS At Tahrim: 8)
Semakin sempurna cahaya maka maka semakin mudah mereka berjalan meuju surga.
Adapun orang-orang yang berbuat zhalim, pada hari kiamat kelak Allฤh akan memberikan kepada mereka kegelapan yang bertumpuk tumpuk (zhulumat).
Allฤh tidak mengatakan zhulman (satu kegelapan) tapi menggunakan kalimat jamak, kegelapan yang bertumpuk-tumpuk (zhulumat).
Sehingga orang yang berbuat zhalim sulit untuk berjalan karena berada dalam kegelapan, sehingga mereka sangat mudah untuk terjerumus ke dalam lubang neraka Jahannam tanpa mereka sadari.
Tafsiran lain mengatakan bahwasannya yang dimaksud dengan zhulumat pada hari kiamat adalah kesulitan yang sangat yang mereka hadapi pada hari kiamat kelak karena mereka telah berbuat zhalim.
Ini sama dengan firman Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla:
ู ููู ููููุฌูููููู ู ู ููู ุธูููู ูุงุชู ุงููุจูุฑูู ููุงููุจูุญูุฑู
"Siapakah yang bisa menyelamatkan kalian dari kegelapan daratan dan lautan."
(QS Al An'am: 63)
Maksudnya adalah kesulitan yang dihadapi tatkala di lautan seperti ombak yang besar.
Dan kesulitan di daratan lebih banyak lagi baik dimalam hari maupun disiang hari.
Namun Allฤh menta'bir (mengungkapkan) kesulitan tersebut dengan zhulumat.
Ada sebagian ulama yang menafsirkan zhulumat pada hari kiamat dengan kesulitan-kesulitan yang amat berat yang akan dihadapi oleh orang yang berbuat zhalim pada hari kiamat kelak.
Kalau seandainya kesulitan tersebut di dunia mungkin bisa dihadapi tetapi kalau dihari kiamat maka kesulitan tersebut tidak ada bandingannya dengan kesulitan di dunia.
Kesulitan di dunia, betapapun besarnya maka sangat ringan jika dibandingkan dengan kesulitan-kesulitan dihari kiamat kelak.
Oleh karenanya, hadits ini adalah ancaman yang keras bagi orang yang berbuat zhalim.
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,
Para ulama menyebutkan bahwasannya kezhaliman itu ada 3 bentuk dan hadits ini berkaitan dengan seluruh jenis kezhaliman tersebut.
โ ZHALIM TERHADAP RABBNYA
Bukan berbuat zhalim kepada Allฤh karena seseorang tidak bisa berbuat zhalim kepada Allฤh, tetapi berbuat zhalim yang berkaitan dengan hak Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.
Yaitu dengan kafir dan berbuat kesyirikan kepada kepada Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla.
Allฤh berfirman:
ููุงููููุงููุฑููููู ููู ู ุงูุธููุงููู ููููู
"Dan orang-orang kafir, merekalah orang-orang yang zhalim."
(QS Al Baqarah: 254)
Demikan juga dengan berbuat syirik, kata Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla:
ุฅูููู ุงูุดููุฑููู ููุธูููู ู ุนูุธููู ู
"Sesungguhnya syirik adalah kezhaliman yang besar."
(QS Luqman: 13)
ุงูุธูู ูุถุน ุงูุดูุก ูู ุบูุฑ ู ุญูู
Zhalim secara bahasa adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya.
Sehingga kalau seseorang memberikan ibadahnya bukan kepada penciptanya maka dia telah melakukan kezhaliman yang paling besar.
Seharusnya yang paling berhak disembah adalah Allฤh, tetapi seseorang melakukan ibadah tersebut kepada selain Allฤh.
โก ZHALIM KEPADA DIRINYA SENDIRI
Seperti: mengikuti syahwat, mengikuti hawa nafsu sehingga meninggalkan kewajiban, kemudian melakukan berbagai model dosa yang berkaitan dengan dirinya.
โข ZHALIM KEPADA ORANG LAIN
Ini sangat berbahaya. Misalnya memakan harta orang lain dengan batil, menjatuhkan harga diri mereka, kemudian merendahkan (menghinakan) orang-orang yang lemah.
Ikhwan dam akhwat yang dirahmati Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla,
Ketiga bentuk kezhaliman di atas diisyaratkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari 'Aisyah radhiyallฤhu 'anha.
Hadits ini diperselisihkan oleh para ulama dan Al Hakim menshahihkannya namun dibantah oleh Adz Dzahabi.
Dan yang benar bahwa hadits ini adalah hadits yang dha'if dan didha'ifkan oleh Al Albani rahimahullฤh dan pentahqiq buku Musnad Imam Ahmad juga mendhaifkan.
Akan tetapi Syaikh Al Abani memandang maknanya benar karena dari sisi makna dikuatkan dengan hadits yang lain.
Bahwasanya Aisyah radhiyallฤhu 'anha berkata, Rasลซlullฤh shallallฤhu โalayhi wa sallam bersabda:
ุงูุฏููููุงููููู ุนูููุฏู ุงูููููู ุซููุงุซูุฉู : ุฏููููุงูู ูุง ููุนูุจูุฃู ุงูููููู ุจููู ุดูููุฆูุง, ููุฏููููุงูู ูุง ููุชูุฑููู ุงูููููู ู ููููู ุดูููุฆูุง, ููุฏููููุงูู ูุง ููุบูููุฑููู ุงูููููู , ููุฃูู ููุง ุงูุฏูููููุงูู ุงูููุฐูู ูุง ููุบูููุฑููู ุงูููููู ููุงูุดููุฑููู ุ ููุงูู ุงูููููู ุชูุนูุงููู : ู ููู ููุดูุฑููู ุจูุงูููููู ููููุฏู ุญูุฑููู ู ุงูููููู ุนููููููู ุงููุฌููููุฉู )ุณูุฑุฉ ุงูู ุงุฆุฏุฉ ุขูุฉ (72 . ููุฃูู ููุง ุงูุฏูููููุงูู ุงูููุฐูู ูุง ููุนูุจูุฃู ุงูููููู ุจููู ุดูููุฆูุง ููุธูููู ู ุงููุนูุจูุฏู ููููุณููู ูููู ูุง ุจููููููู ููุจููููู ุฑูุจูููู ู ููู ุตูููู ู ููููู ู ุชูุฑููููู ุฃููู ุตููุงุฉู ุชูุฑูููููุง, ููุฅูููู ุงูููููู ููุบูููุฑู ุฐููููู ููููุชูุฌูุงููุฒู ุฅููู ุดูุงุกู ุงูููููู , ููุฃูู ููุง ุงูุฏูููููุงูู ุงูููุฐูู ูุง ููุชูุฑููู ุงูููููู ุนูุฒูู ููุฌูููู ู ููููู ุดูููุฆูุง ููุธูููู ู ุงููุนูุจูุงุฏู ุจูุนูุถูููู ู ุจูุนูุถูุง ุ ุงููููุตูุงุตู ูุง ู ูุญูุงููุฉู " .
"Catatan di sisi Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla ada 3 (catatan dosa).
โด Catatan yang Allฤh tidak peduli sama sekali,
โต Catatan yang tidak ditinggal Allฤh sama sekali dan
โถ Cacatan dosa yang Allฤh tidak akan ampuni.
Catatan yang tidak Allฤh ampuni adalah berbuat syirik terhadap Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla, Allฤh berfirman:
"Barang siapa yang berbuat syirik kepada Allฤh maka Allฤh haramkan surga baginya."
(QS Al Maidah: 72)
Adapaun catatan dosa yang Allฤh tidak mempedulikannya sama sekali yaitu seorang hamba yang mezhalimi dirinya, antara dia dengan Rabbnya (seperti: minggalkan puasa, meninggalkan shalat).
Dosa seperti ini Allฤh Subhฤnahu wa Ta'ฤla akan mengampuninya jika Allฤh berkehendak.
Adapun catatan dosa yang Allฤh tidak meninggalkan sama sekali yaitu kezhaliman seorang hambah yang dilakukan kepada orang lainnya, tidak jalan keluar kecuali dengan qisas."
Hadits ini sebagaimana yang saya jelaskan tadi, ada khilaf dikalangan para ulama tentang keshahihannya tetapi maknanya dikuatkan dengan hadits-hadits lain dan secara umum, secara syariat menunjukkan akan keshahihan maknanya.
ูุงููู ุฃุนูู
ู ุจุงูุตูุงุจ
_____________________________
๐ฆDonasi Operasional & Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| Kode Bank 451
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004
๐ฎSaran Dan Kritik
Untuk pengembangan dakwah group Bimbingan Islam silahkan dikirim melalui
SaranKritik@bimbinganislam.com