🌍 BimbinganIslam.com
Jum'at, 17 Muharram 1437H / 30 Oktober 2015M
👤 Ustadz Fauzan ST, MA
📗 Matan Abū Syujā' | Kitab Thahārah
🔊 Kajian 20 | Perkara-Perkara Yang Mengharuskan Mandi
⬇ Download Audio: https://goo.gl/rlqbLm
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
MATAN KITAB:
(فصل) والذي يوجب الغسل ستة أشياء ثلاثة تشترك فيها الرجال والنساء وهي التقاء الختانين وإنزال المني والموت وثلاثة يختص بها النساء وهي الحيض والنفاس والولادة.
Dan perkara-perkara yang membuat seseorang wajib untuk mandi junub (ghusl) ada 6 (enam) perkara:
Tiga perkara diantaranya berlaku untuk laki-laki maupun wanita yaitu: (1) senggama, (2) keluar sperma, (3) mati.
Tiga lainnya khusus untuk perempuan yaitu (4) haid, (5) nifas, (6) melahirkan (wiladah).
➖➖➖➖➖➖➖➖
PERKARA-PERKARA YANG MENGHARUSKAN MANDI
بسم اللّه الرحمن الرحيم
السلام عليكم ورحمة اللّه وبركاته
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله, و بعد.
Para Sahabat sekalian, para anggota Bimbingan Islam yang dirahmati oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla, pada halaqah yang ke-20 ini kita akan membahas pasal yang terbaru yaitu tentang thahārah yang ke-2 yaitu "Al-Ghusl (mandi)".
قال المصنف:
((والذي يوجب الغسل ستة أشياء: ثلاثة تشترك فيها الرجل والنساء))
((Dan perkara-perkara/sebab-sebab yang membuat seseorang wajib untuk mandi ada 6 perkara: yang mana 3 sebab/perkara berlaku baik untuk laki-laki maupun wanita))
Al-Ghusl (mandi) dengan mencuci seluruh badan hukumnya adalah wajib bagi orang-orang yang sudah mukallaf (orang-orang yang sudah berlaku wajib hukum shalat baginya), apabila terdapat sebab-sebabnya.
Dalil:
• Firman Allāh Subhānahu wa Ta'āla:
وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُواْ
"Dan apabila kalian junub maka bersucilah (mandilah)." (Al-Māidah 6)
Definisi beberapa istilah yang dipakai diantaranya:
⑴ AL-GHUSLU (الغسل)
لغة: إفاضة الماء على شيئ
Secara bahasa: menumpahkan air pada sesuatu
إصتلاحا: تعميم البدن بالماء بنية معتبرة
Secara istilah: meratakan air di seluruh permukaan badan dengan niat yang dianggap/diperbolehkan oleh syari'at.
⑵ AL-JANĀBAH (الجنابة)
لغة: البعد
Secara bahasa: jauh
إصتلاحا: إنزال المنى أو التقاء الختانين
Secara istilah: keluarnya air mani dan bertemunya 2 khitan (kemaluan laki-laki & kemaluan wanita)
Disebut sebagai al-janābah (junub) karena hal itu menyebabkan seseorang terjauh (menjauh) dari shalat, karena dilarang orang yang junub untuk melaksanakan shalat.
Pembahasan Penulis dalam masalah ini ada 2 bagian:
■ BAGIAN PERTAMA
Sebab-sebab yang berlaku baik untuk laki-laki maupun wanita.
قال المصنف:
((ثلاثة تشترك فيها الرجل و النساء))
((Tiga sebab/perkara yang berlaku baik untuk laki-laki maupun wanita))
● SEBAB PERTAMA
قال المصنف:
((التقاء الختانين))
((Bertemunya 2 khitān))
⇒ Yang dimaksud 2 khitan adalah kemaluan laki-laki & kemaluan wanita.
Maka apabila telah bertemu antara 2 khitan maka wajib hukumnya untuk mandi junub, yaitu apabila seseorang telah melakukan jima', baik dia keluar cairan mani atau tidak keluar cairan mani.
Maka apabila sudah bertemu, secara otomatis maka hukumnya adalah wajib.
Dan ini adalah kesepakatan (ittifāq) para Imam Madzhab yang 4 dan diriwayatkan bahwa hal itu adalah ijma' para ulama.
Dalil: Sabda Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, Beliau berkata:
إِذَا جَلَسَ بَيْنَ شُعَبِهَا الأَرْبَعِ وَمَسَّ الْخِتَانُ الْخِتَانَ فَقَدْ وَجَبَ الْغُسْلُ وَإنْ لَمْ يُنْزِلْ (رواه مسلم)
"Apabila seseorang telah duduk di antara cabang wanita yang 4* dan telah bertemu antara khitan dengan khitan** maka telah wajib hukum mandi, walaupun tidak keluar cairan mani."
(HR Muslim)
*maksudnya adalah telah berhubungan dengan wanita tersebut
** 2 khaitan yaitu kemaluan laki-laki & kemaluan wanita
Ada beberapa catatan tambahan dalam masalah ini;
⑴ Apabila hanya bersentuhan antara kemaluan wanita dengan kemaluan laki-laki tanpa masuk ke dalamnya dan tanpa keluar air mani maka tidak wajib mandi.
Ini dikatakan ijma' oleh Imam Nawawi, Ibnu Qudāmah dan Imam Asy-Syaukāni didalam masalah ini.
⑵ Jika kemaluan laki-lak