Laman

Allah senantiasa menolong Hamba (Bagian 4)


🌍 BimbinganIslam.com
Senin, 13 Muharram 1437 H / 26 Oktober 2015 M
👤 Ustadz Firanda Andirja, MA
📗 Kitābul Jāmi' | Bab Al-Birru (Kebaikan) Wa Ash-Shilah (Silaturahim)
🔊 Hadits ke-12 | Allāh Senantiasa Menolong Hamba (Bagian 4)
⬇ Download audio:  https://goo.gl/4r2AJo
~~~~~~~

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ مَنْ نَفَّسَ عَنْ مُسْلِمٍ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ الدُّنْيَا نَفَّسَ الله عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ الْقِيَامَةِ وَمَنْ يَسَّرَ عَلَى مُعْسِرٍ يَسَّرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

Dari shāhabat Abu Hurairah radhiyallāhu 'anhu, beliau berkata, Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda,

"Barangsiapa yang menghilangkan dari seorang Muslim penderitaannya dari penderitaan di dunia, maka Allāh akan menghilangkan darinya dari penderitaan-penderitaan hari Kiamat.

Barangsiapa yang memudahkan bagi orang yang mengalami kesulitan karena terlilit hutang, maka Allāh akan memudahkan baginya urusan di dunia dan di akhirat.

Barangsiapa yang menutupi aib orang Islam, maka Allāh akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat.

Allāh senantiasa menolong hamba tersebut jika seorang hamba menolong saudaranya."

(HR. Muslim)
➖➖➖➖➖➖➖

بسم الله الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati Allāh Subhānahu wa Ta'āla,

Kita masuk pada bagian terakhir (bagian yang ke-4) dari pembahasan sebelumnya, dimana Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:

وَاللَّهُ فِي عَوْنِ الْعَبْدِ مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

"Allāh menolong hamba, jika seorang hamba menolong saudaranya."

Hadits ini sebenarnya kesimpulan dari pada lafadz-lafadz sebelumnya yang menjelaskan bahwasanya:

◆ Segala bentuk pertolongan seorang hamba kepada saudaranya, maka akan dibalas juga dengan pertolongan Allāh Subhānahu wa Ta'āla.

◆ Bahkan dibalas dengan lebih dari pada apa yang dia bantu kepada saudaranya.

Lafazh (hadits) yang terakhir ini umum, mencakup:

⑴ BANTUAN APAPUN

Mungkin seseorang membantu saudaranya dengan kata-katanya, tenaganya, hartanya, hatinya, do'anya.

Jika dengan kata-kata yang indah bisa membantu saudaranya, maka ini dianggap bantuan. Pokoknya bantuan dalam bentuk apapun, termasuk dalam hadits ini.

Kemudian juga umum mencakup,

⑵ APA YANG DIBANTU

✓ Kebutuhan saudaranya apapun, apakah saudaranya membutuhkan bantuan yang besar atau bantuan yang kecil.
✓ Bantuan dalam model apapun, diberikan dalam kebutuhan apapun.

Maka Allāh akan membantu hambaNya yang membantu saudaranya.

Oleh karenanya dalam hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam menyebutkan:

لأن أمشي مع أخ في حاجة أحب إلي من أن أعتكف في هذا المسجد شهرا

"Saya menemani saudara saya dalam rangka memenuhi kebutuhannya lebih saya sukai dari pada i'tikaf di masjid Nabawi selama sebulan."

(HR Ath Thabrani di dalam Al Mu’jam Al Kabīr, no. 13646, dihasankan oleh Al Albani di dalam Silsilah Al Ahādīts Ash Shahīhah no. 906.

Karena i'tikaf di masjid Nabawi selama sebulan, faidahnya berkaitan dengan seorang hamba itu sendiri. Tetapi menemani saudara, ikut berjalan bersamanya, ini berkaitan dengan membantu saudara.

Dan amalan yang muta'addi (yang faidahnya sampai kepada orang lain), lebih disukai oleh Allāh Subhānahu wa Ta'āla dari pada amalan yang faidahnya terbatas pada pelakunya sendiri.

Dan disini isyarat dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam :

مَا كَانَ الْعَبْدُ فِي عَوْنِ أَخِيهِ

"Allāh akan membantu seorang hamba selama hamba membantu saudaranya."

Perhatikan !

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, mengatakan "Selama hamba membantu saudaranya". Artinya apa ?

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam tidak mengatakan "selama dia membantu orang lain", tetapi mengatakan "selama dia membantu saudaranya".

⇒ Artinya, orang lain yang dia bantu tersebut adalah saudaranya.

Dan kons