Laman

Perbuatan yang diharamkan (Bagian 2)

Sumber :
 BimbinganIslam.com
Rabu, 27 Syawwal 1436 H / 12 Agustus 2015 M
 Ustadz Firanda Andirja, MA
 Kitābul Jāmi' | Bab Al-Birru (Kebaikan) Wa Ash-Shilah (Silaturahim)
 Hadits ke-3 | Perbuatan Yang Diharamkan (bagian 2)
⬇ Download Audio :
------------------------------
PERBUATAN YANG DIHARAMKAN (BAGIAN 2)
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله
وَعَنِ الْمُغِيْرَةِ بْنِ شُعْبَةَ رضي الله عنه عَنْ رَسُوْلِ اللَّهِ صلى الله عليه و سلم قَالَ: "إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَيْكُمْ عُقُوْقَ الأُمَّهَاتِ، وَوَأْدَ اَلْبَنَاتِ، وَمَنْعًا وَهَاتِ، وَكَرِهَ لَكُمْ قِيْلَ وَقَالَ، وَكَثْرَةَ السُّؤَالِ، وَإِضَاعَةَ الْمَالِ." مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.
Dari Al-Mughirah bin Syu'bah radhiyallāhu 'anhu, dari Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya Allāh Subhānahu Wa Ta'āla mengHARAMkan atas kalian:
① Durhaka kepada para ibu
② Mengubur anak-anak perempuan hidup-hidup
③ Hanya sekedar bisa menuntut hak, sementara tidak menunaikan hak orang lain (banyak menuntut sesuatu yang tidak pantas dituntutnya)
④ Mengatakan "katanya & katanya" (banyak menukil perkataan manusia
⑤ Terlalu banyak bertanya (meminta)
⑥ Dan membuang-buang (menyia-nyiakan) harta."
(Muttafaqun 'alaih).
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Alhamdulillāh, washshalātu wassalāmu 'alā Rasūlillāh.
Ikhwan dan akhwat, kita lanjutkan ke pembahasan hadits Mughirah bin Syu'bah.
① Dosa yang pertama adalah durhaka kepada ibu.
Para ulama menjelaskan yang dimaksud durhaka kepada orangtua adalah melakukan segala perkara yang membuat orangtua jengkel.
Bahkan sebagian ulama mengatakan diantara bentuk durhaka adalah melalaikan orangtua dan tidak memenuhi kebutuhan yang diperlukan oleh orangtua.
Kalau seorang anak diberi kelebihan harta maka jangan tunggu ibu dan ayahnya meminta, ini adalah perkara yang memalukan.
Orangtua masih memiliki harga diri, mereka terkadang malu untuk meminta kepada anaknya, bahkan kalau mereka mampu mereka ingin terus memberi terus kepada anaknya.
Kita dapati orangtua meskipun sudah tua tetap sayang kepada anaknya, tetap memberikan hadiah kepada anaknya, dan kalau butuh mereka terkadang malu untuk minta kepada anaknya.
Anak yang baik tidak menunggu diminta oleh ayah dan ibunya, tetapi dia berusaha mencari apa yang dibutuhkan oleh ayah dan ibunya. Dan dia memberikan kepada orangtuanya sebelum mereka meminta.
Dalam ayat, Allāh Subhānahu Wa Ta'āla berfirman :
يَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلْ مَا أَنفَقْتُم مِّنْ خَيْرٍ فَلِلْوَالِدَيْنِ وَالأَقْرَبِينَ
· ARTI ·
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang mereka infakkan. Katakanlah: "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diberikan kepada kedua orang tua, kerabat..."
(Al-Baqarah 215)
· PENJELASAN ·
Lihat disini, Allāh berkata: "Mereka bertanya kepada engkau, wahai Muhammad, tentang apa yang harus mereka infaqkan..."
Namun Allāh menjawab: "Katakanlah wahai Muhammad, apa saja yang kalian infaqkan", yaitu tidak perlu tahu apa saja yang kalian infaqkan, yang penting itu adalah kebaikan, maka yang pertama kali Allāh sebutkan adalah kedua orangtua, seakan-akan Allāh berkata: "kebaikan (infaq) apapun yang kalian berikan kepada orangtua", kemudian kerabat dan seterusnya.
Oleh karenanya, berinfaq dan memberi hadiah kepada orangtua pahalanya tidak sama dengan apabila kita memberi sedekah kepada orang lain.
Kita masuk kepada perkara haram yang kedua yaitu,
② Menguburkan anak perempuan hidup-hidup
Ini merupakan kebiasaan orang-orang Jahiliyyah di sebagian kabilah, tidak seluruh kabilah Arab begitu, tidak seperti yang dipersangkakan.
Ada 2 sebab yang membuat mereka melakukan demikian;
⑴ Karena mereka takut anak perempuan mereka makan bersama mereka sehingga mengurangi rizqi mereka.
Kalau anak laki-laki mencari rizqi, kalau anak perempuan menurut mereka membuat masalah yaitu hanya diam dirumah dan orangtua memberi makan. Oleh karenanya mereka tidak suka punya anak perempuan.
⑵ Karena mereka merasa malu punya anak perempuan karena tidak bisa dibanggakan, tidak bisa menambah kekuatan.
Adapun kalau punya banyak anak laki-laki maka mereka merasa punya kekuatan sehingga berani bertempur.
Inilah diantara sebab mereka membunuh anak perempuan mereka, baru lahir langsung mereka bunuh atau mereka tunda sampai agak besar sedikit kemudian baru mereka kubur hidup-hidup.
Allāh menyebutkan dosa ini dalam ayat :
( وَإِذَا الْمَوْءُودَةُ سُئِلَتْ * بِأيّ ذَنْبٍ قُتلَتْ )
"Dan tatkala bayi perempuan yang dikubur hidup-hidup ditanya, karena dosa apakah dia dibunuh." (At-Takwir 8-9)
Jadi bayi itu tidak ada dosa sama sekali tetapi hanya karena orangtuanya yang jahat yang tidak punya perasaan sehingga mengubur anak perempuannya hidup-hidup.
Dalam ayat yang lain, Allāh Subhānahu Wa Ta'āla berfirman :
{وَإِذَا بُشِّرَ أَحَدُهُمْ بِالأُنثَى ظَلَّ وَجْهُهُ مُسْوَدًّا وَهُوَ كَظِيمٌ *يَتَوَارَى مِنَ الْقَوْمِ مِن سُوءِ مَا بُشِّرَ بِهِ أَيُمْسِكُهُ عَلَى هُونٍ أَمْ يَدُسُّهُ فِي التُّرَابِ أَلاَ سَاء مَا يَحْكُمُونَ} [النحل:58-59].
· PENJELASAN ·
Dan jika salah seorang diantara mereka dikabarkan bahwasanya yang lahir adalah seorang anak perempuan maka wajahnya hitam (merah padam) karena sangat marah karena ternyata istrinya melahirkan anak perempuan. Maka diapun menghindar (malu) bertemu dengan kaumnya, maka dia bingung apakah anak perempuannya dia biarkan hidup sementara dia dalam keadaan hina ataukah begitu lahir langsung dia bunuh?
*sampai seperti ini orang-orang Arab jahiliyyah dahulu.
Oleh karenanya mereka melakukan 2 cara untuk membunuh anak perempuan; baru lahir langsung dibunuh atau ditunda sampai agak besar kemudian dikubur hidup-hidup.
Sampai terkadang disebutkan dalam sebagian sejarah yaitu bagaimana saat seseorang akan membunuh anak perempuannya maka dia rias dan mengajaknya keluar sementara ibunya sedih karena tahu bahwa anak perempuannya akan dibunuh. Kemudian setelah itu dia melemparkan anak perempuannya dan menimbunnya dengan tanah sementara anak itu berteriak "Ayahku... ayahku...".
Benci kepada anak perempuan adalah adat Arab jahiliyyah yang sampai sekarang masih terwariskan. Kita dapati sekarang sebagian orang (sudah mengaji) terkadang istrinya melahirkan anak perempuan lalu jengkel. Kalau anak perempuan satu mungkin masih bisa menahan, tapi kalau anak yang kedua, ketiga dan keempat ternyata anak perempuan lagi maka dia jengkel kepada istrinya, bahkan ada yang sampai menjadi gila dan dia ceraikan istrinya.
Ini hal yang lucu...apa salah istrinya?
Istrinya hanya "sawah" yang ditanam sang suami.
Demikian, kita lanjutkan pada pertemuan berikutnya.
Assalāmu'alaykum warahmatullāh wabarakātuh.
----------------------------------------------------
#BantuDakwahPapua
 Fokus kegiatan :
1. Akuisisi Radio Swasta Untuk Dakwah.
2. Program Kaderisasi Da'i Pribumi.
3. Bina Pesantren.
4. Pembangunan Sarana Ibadah
Salurkan Sedekah dan Infaq anda melalui :
|  Rek. Bank Syariah Mandiri
|  No.Rek 7814500017
|  a.n. Cinta Sedekah [Infaq]
Untuk memudahkan pencatatan laporan donasi
Mohon setelah transfer konfirmasi
 SMS ke : 0878-8145-8000
Format konfirmasi :
#BantuDakwahPapua#Nama#Domisili#Tanggal Transfer#Nominal#
⚠ Contoh:
#BantuDakwahPapua#Sarrah#Solo#31/8/2015#500Rb#
 Jumlah donasi yang terkumpul sampai dengan tanggal 12 Agustus 2015 Pukul 09.00 WIB adalah Rp. 544.557.640
Kebutuhan dana untuk program
#BantuDakwahPapua Rp. 1,5 Milyar
〰〰〰〰〰〰〰〰
