📖 Kajian Hadits Islam
Lalat, Mukjizat dan Rahmat Allah
عن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : إذا وقَع الذُّبابُ في شَرابِ أحدِكم فلْيَغمِسْه ثم لْيَنزِعْه ، فإنَّ في إحدى جَناحَيه داءً والأخرى شِفاءً.
Makna hadits :
Artinya : Dari Abu hurairah radiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda “Apabila seekor lalat jatuh dalam minuman seseorang dari kalian maka hendaknya ia celupkan lalat tersebut lalu mengeluarkannya dari minumannya, karena di salah satu sayapnya terdapat penyakit dan yang lainnya terdapat penawarnya”.[1]
Di dalam riwayat abu dawud terdapat tambahan lafadz “dan lalat itu melindungi dirinya dengan menggunakan sayap yang terdapat penyakit padanya”. Dan tambahan lafadz ini diriwayatkan melalui sanad yang hasan.[2]
Beberapa pelajaran penting dari hadits ini:
1. Hadits ini menunjukkan bahwa lalat bukan merupakan hewan yang mengandung najis baik ia hidup ataupun mati. Karena itu minuman dan makanan yang ia hinggapi tidak menjadi najis. Para ulama juga mengkiyaskan sucinya lalat kepada hewan-hewan serangga lainnya yang tak memiliki darah yang mengalir, dan makanan atau minuman yang mereka hinggapi tidak menjadi najis. Karena najisnya sesuatu disebabkan oleh darah yang penuh dengan kotoran yang mengalir setelah hewan tertentu mati, dan sebab ini tidak terdapat pada hewan-hewan yang tak memiliki darah yang mengalir seperti lalat, lebah, nyamuk dan yang sejenisnya.
2.Disunnahkan untuk mencelup/menenggelamkan lalat yang hinggap di minuman kita lalu mengeluarkannya kembali, dengan tetap meminum minuman tersebut karena ia tidak berubah menjadi najis atau kotor. Adapun bila benda yang ia hinggapi adalah makanan, maka para ulama rahimahumullah menganjurkan untuk mengeluarkannya dan bagian makanan yang ia hinggapi, karena mudhorat yang dibawa lalat itu tidak menyebar ke seluruh makanan sebagaimana pada minuman.
3. Bahwasanya pada salah satu sayap lalat membawa penyakit dan yang lainnya membawa penawarnya. Maka bila ia jatuh dalam minuman, ia akan mengangkat sayap yang terdapat penawar penyakit dan melindungi dirinya dari minuman itu dengan menggunakan sayap yang membawa penyakit[3] agar ia tetap memiliki perisai lainnya(sayap yang satunya) yang Allah ciptakan untuknya. Hadits ini menunjukkan betapa syariat Allah membawa hikmah dan rahmat yang begitu besar kepada ummatnya tatkala kita dianjurkan untuk menenggelamkan lalat yang jatuh ke dalam minuman kita agar penawar yang terdapat pada sayap yang satunya bisa ikut tercampur dan menghilangkan mudhorat yang dibawa oleh lalat tersebut.
4. Adapun perbuatan sebagian manusia dengan membuang minuman yang telah dihinggapi lalat, maka ini sangat jauh dari hikmah dan tuntunan islam serta pemborosan pada harta yang dimiliki. Sebab islam datang sebagai solusi dan rahmat bagi seluruh alam di waktu dan tempat yang berbeda-beda. Boleh jadi pada sebuah masyarakat atau waktu tertentu sebuah minuman dinilai mahal atau sangat berharga bagi mereka, maka membuang minuman tersebut karena telah dihinggapi lalat merupakan kerugian besar tentunya dan menyalahi tuntunan agama ini.
5. Hadits ini merupakan salah satu bukti mukjizat sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Sebab ilmu sains saat ini yang dilakukan oleh Tim Departemen Mikrobiologi Medis, Fakultas Sains, Universitas Qashim, Kerajaan Arab Saudi, beberapa peneliti muda yang terdiri dari, Sami Ibrahim at-Taili, ‘Adil ‘Abdurrahman al-Misnid, dan Khalid Dza’ar al-Utaibi yang dibimbing oleh Dr. Jamal Hamid, dan dikoordinasi oleh DR. Shalih ash-Shalih (seorang da’i terkenal di Eropa), melakukan penelitian tentang analisa mikrobiologi tentang sayap lalat. Dan telah membuktikan kebenaran hadits ini bahwa pada salah satu sayap seekor lalat terdapat penyakit sedang di sayap yang lainnya terdapat penawar yang dapat menghilangkan pengaruh penyakit tersebut. Laporan ini mereka presentasikan ke acara “Student Research Seminar” di Universitas Qashim, KSA.Sekian, semoga bermanfaat.
[1]Hadits shohih riwayat Bukhari 3/1206 no.3142, dan Abu dawud 3/430 no.3846.
[2]Taudihul ahkam 1/148.
[3]sebagaimana tambahan lafadz yang diriwayatkan oleh Abu dawud rahimahullah.
----------------------
Sumber :
✒ Abu Aqilah Althofunnisa, Lc
Untuk ikut mendapatkan broadcast kajian hadits islam, silahkan mengirimkan pesan via WhatsApp messenger berisi Nama Lengkap dan Asal Daerah ke nomor +966533098951.