Laman

Waktu Sahur

sumber :
🌍 BimbinganIslam.com
Sabtu, 03 Ramadhan 1436 H/20 Juni 2015 M
🌙 Faidah Hadits
〰〰〰〰〰〰〰〰

~ WAKTU SAHUR ~

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ عَنْ زَيْدِ بْنِ ثَابِتٍ رضي الله عنهما قَالَ : تَسَحَّرْنَا مَعَ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ . ثُمَّ قَامَ إلَى الصَّلاةِ . قَالَ أَنَسٌ : قُلْت لِزَيْدٍ : كَمْ كَانَ بَيْنَ الأَذَانِ وَالسُّحُوْرِ ؟ قَالَ : قَدْرُ خَمْسِينَ آيَةً

Berkata Anas bin Mālik, dari Zayd bin Tsābit radhiyallāhu 'anhumā berkata: "Kami melakukan sahur bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, kemudian Beliau mendirikan shalat (yaitu shalat Shubuh). Maka berkata Anas: Aku berkata kepada Zayd: "Berapa jarak antara adzan dan dengan sahur?" Maka beliau mengatakan: "Kurang lebih 50 ayat." (HR. Bukhari dan Muslim, hadits shahīh)

👉Zayd bin Tsābit radhiyallāhu 'anhu disini menceritakan tentang apa yang beliau alami bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam. Beliau pernah sahur bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, mengatakan: "Kami melakukan sahur". Berarti bukan Zayd saja, ada beberapa shahābat yang melakukan sahur bersama Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam.

👉Hal ini menunjukkan tawādhū' dan kerendahan hati Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, meskipun Beliau sebagai seorang pemimpin, seorang Nabi, seorang Rasūlullāh, tetapi tidak memberikan jarak antara Beliau dengan para shahābatnya. Terkadang Beliau melakukan sahur, bukan hanya ifthar, bersama sebagian shahābatnya. Kemudian Beliau mendirikan shalat, yaitu shalat Shubuh.

Anas, ketika mendengar cerita dari Zayd bin Tsābit, bertanya kepada Zayd: "Berapa jarak antara adzan dan juga sahur Beliau?".

👉Adzan disini maksudnya adalah al-iqāmah. Perlu difahami bahwasanya adzan disini yang dimaksud adalah الأذان الثان (al-adzānuts tsāni), adzan yang kedua yang dinamakan iqāmah, karena adzan ada 2:
⑴ adzan awwal yaitu adzan yang kita namakan adzan.
⑵ adzan yang kedua dinamakan dengan iqāmah.

👉Disini seorang shahābat menamakan iqāmah dengan adzan, kenapa demikian? Karena hubungan yang erat antara keduanya, hubungannya erat antara ditegakkannya shalat.

👉Orang Arab terkadang menamakan sesuatu dengan yang lain dikarenakan hubungan yang erat antara keduanya.

👉Contoh misalnya ketika mereka menamakan matahari dengan bulan.
• Matahari bahasa Arabnya الشمس (asy-syams)
• Bulan bahasa Arabnya القمر (al-qamar).
Ketika mereka ingin menamakan matahari dan juga bulan, mereka menamakan dengan القمرين (al-qamarayni), 2 qamar, matahari juga dinamakan dengan qamar. Kenapa demikian? Karena hubungan yang erat antara asy-syams dengan al-qamar.

👉Demikian juga ketika mereka ingin menyebutkan 2 cucu Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam, yaitu Al-Hasan dengan Al-Husain, menamakan dengan الحسنين (Al-Hasanayni=2 Hasan), padahal 1 nya namanya Husain. Kenapa demikian? Karena hubungan yang erat antara keduanya.

✅ Demikian pula disini al-iqāmah dinamakan dengan al-adzān.

Dalam sebuah hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

بين كل أذانين صلاة

"Diantara 2 adzan itu ada shalat." (HR. Asy-Syaikhan, dari 'Abdullāh bin Mughaffal)

👉Apa 2 adzan tersebut? Yaitu adzan yang pertama yang kita kenal dan adzan yang kedua al-iqāmah.

👉Antara 2 adzan (antara adzan dan iqāmah) itu ada shalat, yaitu sebelum:
◆ shalat Shubuh ada qabliyyah 2 raka'at.
◆ shalat Dzuhur ada qabliyyah 4 raka'at.
◆ shalat 'Ashar disyari'atkan untuk melakukan qabliyyah 4 raka'at meskipun bukan termasuk rawātib.

رحم الله امرءا صلى قبل العصر أربعا

"Allāh merahmati seseorang yang shalat 4 raka'at sebelum 'Ashar." (HR. Abū Dāwud, At-Tirmidzi dan Ibnu hibban dari Ibnu 'Umar radhiyallāhu 'anhumā).

◆ Demikian pula antara adzan dan iqamah ketika Maghrib disyari'atkan untuk melakukan shalat meskipun bukan termasuk rawātib.

Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam mengatakan:

صلوا قبل المغرب ركعتين .ثم قال في الثالثة: لمن شاء

"Hendaklah kalian shalat sebelum Maghrib, hendaklah kalian shalat sebelum Maghrib, hendaklah kalian shalat sebelum Maghrib, bagi siapa yang menghendaki." (HR. Muslim)
 
◆ Demikian juga antara adzan dan iqamah shalat 'Isya juga disyari'atkan untuk melakukan shalat karena keumuman hadits Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam:

بين كل أذانين صلاة

"Diantara 2 adzan itu ada shalat." (HR. Asy-Syaikhan, dari 'Abdullāh bin Mughaffal)

["Berapakah jarak antara Beliau mendirikan shalat Shubuh dengan terakhir kali Beliau melakukan sahur?"]

👉Maksudnya adalah jarak antara terakhir kali Beliau melakukan sahur dan juga antara melakukan sahur dengan mendirikan shalat. Terakhir kali Beliau melakukan sahur berarti awal masuknya waktu Shubuh/Fajr. Jaraknya yaitu kurang lebih 50 ayat;
◆ Maksudnya ada 50 ayat yang dibaca oleh seseorang dengan mutawassith (pertengahan, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu lambat).
◆ Maksudnya adalah ayat-ayat yang pertengahan, tidak terlalu panjang juga tidak terlalu pendek, kurang lebih 15-20 menit.

👉Ini adalah jarak antara Beliau mendirikan shalat Shubuh dengan terakhir kali Beliau melakukan makan sahur, menunjukkan bagaimana Beliau mengakhirkan waktu sahur dan ini adalah Sunnah bahwasanya orang ketika sahur ini dianjurkan untuk mengakhirkan sampai menjelang waktu Fajr/Shubuh.

👉Adapun yang dilakukan sebagian sahur, jam 12 malam sudah bangun kemudian melakukan sahur kemudian setelah itu dia tidur maka ini tidak sesuai dengan sunnah. Sunnahnya melakukan sahur adalah menjelang Shubuh/Fajr, dan ini adalah lebih bermanfaat bagi dia dan lebih berbarakah sebagaimana yang dikatakan oleh Rasūlullāh shallallāhu 'alayhi wa sallam: "Hendaklah kalian melakukan sahur." (melakukan makan dan minum diwaktu sahur, yaitu sebelum Fajr)

✅ Jadi semakin akhir kita melakukan sahur maka semakin afdhal.

📝 Ditranskrip dari Ceramah Ust. 'Abdullāh Roy, MA saat mengisi kajian Kitab 'Umdatul Ahkām bab Puasa. Pontianak, 24 Sya'ban 1436 H.
__________________________
sumber :
📦 Donasi Pengembangan Dakwah Group Bimbingan Islam
| Bank Mandiri Syariah
| No. Rek : 7103000507
| A.N : YPWA Bimbingan Islam
| Konfirmasi Transfer : +628-222-333-4004

📝 Pendaftaran Group Bimbingan Islam Gelombang 3:
🌐 pendaftaran.bimbinganislam.com